UMM Komitmen Lahirkan Teknisi Tambak Udang Mumpuni
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama PT Centra Proteina Prima (CP Prima) berkomitmen untuk melahirkan teknisi tambak udang yang mumpuni. | Foto: dok. Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama PT Centra Proteina Prima (CP Prima) berkomitmen untuk melahirkan teknisi tambak udang yang mumpuni. Hal ini dibuktikan dengan mengadakan sosialisasi dan rekrutmen tenaga teknisi tambak di Aula BAU UMM, Selasa (5/4/2022).
Rektor UMM Fauzan dalam sambutannya menjelaskan, CP Prima telah memberikan informasi yang segar bagi mahasiswa maupun alumni. Apalagi melihat datangnya 2045 yang akan memunculkan Indonesia emas. Sebab itu, penyiapan SDM yang mumpuni perlu diperhatikan.
Berdasarkan hal tersebut, UMM menghadirkan Center of Excellence (CoE) atau program unggulan dalam rangka berkontribusi menyiapkan hal terkait. Salah satu kelas unggulan yang sudah dibuka adalah Sekolah Udang. "Saya tentu berharap kerja sama ini dapat menyediakan SDM dengan kualitas terbaik demi mewujudkan Indonesia yang sejahtera," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, tim dari PT CP Prima Firmansyah memberikan selayang pandang bahwa harga udang selama dua tahun belakangan berada pada harga normal. Menurut dia, tambak udang memiliki potensi keuntungan yang cukup besar di masa depan.
Apalagi melihat bisnis udang selama pandemi dapat bertahan dengan sangat baik. Meskipun begitu, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang ini dirasa kurang. Hal serupa juga dirasakan oleh pihaknya.
Bahkan selama 20 tahun ini, CP Prima sudah melangsungkan pelatihan tambak dan perekrutan dengan target 350 teknisi mumpuni pada 2022. Kemudian bertambah menjadi 1000 teknisi dalam tiga tahun ke depan.
Meski dibutuhkan, banyak yang beranggapan bahwa teknisi tambak tersebut hanyalah pekerjaan remeh. Padahal bidang tersebut memerlukan ketelatenan serta sikap tidak puas belajar.
Di samping itu, teknisi juga bisa menghasilkan hasil yang cukup maksimal, utamanya di bidang udang. Firmansyah berharap target 1.000 teknisi bisa dipercepat dan dapat direalisasikan pada tahun ini.
Sebab, teknisi-teknisi tambak ini juga berpotensi untuk menjadi seorang wirausahawan di bidang udang. "Maka, saya kira kerja sama ini akan memberikan banyak manfaat bagi banyak pihak,” ungkapnya