REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon menilai bahwa Ukraina dapat menang perang melawan Rusia, Rabu (6/4/2022). Optimisme ini menjadi berlebihan bahkan ketika para pejabat Amerika Serikat (AS) saja berbicara tentang risiko konflik yang berlarut-larut.
"Tentu saja mereka bisa memenangkan ini," kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam jumpa pers.
"Buktinya benar-benar dalam hasil yang Anda lihat setiap hari ... benar-benar mereka bisa menang," katanya.
Wilayah timur Kharkiv, Donetsk, dan Luhansk saat ini mengalami pertempuran terburuk di Ukraina setelah pasukan Rusia mundur dari sekitar Kiev. Proses pengungsian di berbagai wilayah pun terus dilakukan dengan pertempuran terus terjadi.
Sebuah tim Palang Merah Internasional telah memimpin konvoi bus dan mobil pribadi yang membawa lebih dari 1.000 orang ke Zaporizhzhia. Mereka melarikan diri dari pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung.
Sedangkan sebanyak 4.892 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina melalui koridor kemanusiaan, lebih dari 3.846 orang yang melarikan diri pada Selasa (5/4/2022). Pihak berwenang Ukraina tidak dapat membantu orang mengungsi dari kota garis depan timur Izyum atau mengirim bantuan kemanusiaan karena kota itu sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia.
Untuk semakin menekan Rusia, Amerika Serikat telah menargetkan bank dan elit Rusia dengan sanksi baru. Upaya ini sebagai tanggapan atas tindakan yang menurut Presiden Biden sebagai kejahatan perang besar oleh pasukan Rusia.