Jumat 08 Apr 2022 00:05 WIB

Cuti Bersama Lebaran Dinilai akan Mendorong Minat Berwisata

Pengamat menilai libur Lebaran tahun ini dapat membangkitkan gairah sektor pariwisata

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah pengunjung menikmati liburan di pantai wisata Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Pengamat menilai libur Lebaran tahun ini dapat membangkitkan gairah sektor pariwisata. Ilustrasi.
Foto: Antara/Ampelsa
Sejumlah pengunjung menikmati liburan di pantai wisata Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Pengamat menilai libur Lebaran tahun ini dapat membangkitkan gairah sektor pariwisata. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan cuti bersama Lebaran pada 29 April 2022 serta 4,5, dan 6 Mei 2022 dapat mendorong minat masyarakat untuk berwisata.

"Tentunya masyarakat akan memanfaatkan libur Lebaran dengan mengunjungi objek dan daya tarik wisata di Tanah Air. Meski pemerintah belum secara resmi mengumumkan berakhirnya pandemi, libur Lebaran ini dapat menambah gairah sektor pariwisata," katanya di Purwokerto, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga

Menurutnya jika setelah periode libur Lebaran nantinya tidak terjadi lonjakan kasus positif Covid-19, maka hal itu dapat menjadi momentum kebangkitan kembali sektor pariwisata nasional. "Oleh sebab itu momentum libur Lebaran ini perlu dibarengi dengan kesiapan berbagai pihak untuk menyambut peningkatan jumlah wisatawan dengan prinsip waspada dan hati-hati guna mengantisipasi euforia libur Lebaran," kata Chusmeru.

Pengelola objek wisata dan perhotelan akan menjadi pihak yang memiliki peran penting dan strategis dalam menyambut wisatawan selama libur lebaran. "Selama pandemi belum dinyatakan berakhir, maka kerumunan wisatawan di satu objek wisata tetap perlu diwaspadai karena masih adanya potensi penularan Covid-19," jelasnya.

Oleh sebab itu, pengelola objek wisata diharapkan selalu mengingatkan wisatawan agar tidak abai terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. "Begitu pula dengan pengelola hotel. Libur Lebaran sangat berpotensi meningkatkan jumlah hunian kamar sehingga harus terus mengingatkan para tamu yang menginap agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Chusmeru menambahkan masyarakat yang akan mudik sambil berwisata hendaknya mengikuti anjuran pemerintah agar melindungi diri dengan vaksinasi dosis ketiga atau penguat. "Imunitas tubuh sangat diperlukan saat libur Lebaran agar terhindar dari paparan Covid-19, karena itu perlu mendapatkan vaksinasi penguat untuk memberikan perlindungan optimal," kata pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed ini.

Menurutnya libur Lebaran tahun ini memang menjadi momentum geliat pariwisata yang akan berdampak positif bagi para pelaku sektor tersebut. Dampak positif dapat dirasakan mulai dari transportasi, objek dan daya tarik wisata, perhotelan, kuliner, cinderamata, dan industri kecil lainnya. "Namun prinsip kewaspadaan dan hati-hati sangat diperlukan agar dapat memberikan jaminan pemulihan kembali sektor pariwisata di kemudian hari," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement