Kamis 07 Apr 2022 13:08 WIB

AS akan Boikot Pertemuan G20 Jika Rusia Hadir

AS menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari forum G20.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Janet Yellen
Foto: VOA
Janet Yellen

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen mengatakan, Amerika Serikat akan memboikot sejumlah pertemuan dalam forum Kelompok 20 (G20) jika pejabat Rusia muncul. Yellen menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari forum tersebut.

Pernyataan Yellen pada sidang Komite Jasa Keuangan di House of Representative AS menimbulkan pertanyaan tentang peran masa depan G20, setelah invasi Rusia ke Ukraina. Sejak 2008, G20 telah menjadi forum internasional utama untuk berbagai isu, mulai dari bantuan Covid-19 hingga utang lintas batas.

Baca Juga

"Invasi Rusia ke Ukraina, dan pembunuhan warga sipil di Bucha merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global yang berbasis aturan, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi Ukraina dan sekitarnya," ujar Yellen kepada parlemen AS.

Yellen mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden ingin mendorong Rusia keluar dari partisipasi aktif di lembaga-lembaga internasional utama. Namun di sisi lain, Yellen mengakui bahwa Rusia tidak mungkin dapat dikeluarkan dari Dana Moneter Internasional (IMF) karena terbentur aturan.

"Presiden Biden telah menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya bahwa, tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun. Dia (Biden) meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” kata Yellen.

Tahun ini, Indonesia memegang kursi kepresidenan G20. Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan ekonomi pada Juli, dan pertemuan puncak para pemimpin pada November. Rusia telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Vladimir Putin akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun ini. Rusia telah menerima dukungan Cina untuk tetap berada dalam G20.

Seorang pejabat pemerintah yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan, Indonesia tidak dapat mengusir anggota G20 termasuk Rusia. Dia menambahkan, kehadiran suatu negara pada G20 tergantung pada negara yang bersangkutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement