REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah puasa merupakan hal yang wajib dilakukan Muslim saat Ramadhan. Puasa berlangsung dari sebelum subuh atau matahari terbit hingga matahari terbenam atau saat maghrib.
Meski demikian, masih ada beberapa orang yang merasa kebingungan dengan batas sahur, apakah saat imsak atau subuh. Dalam artikel di About Islam, seorang dosen senior dan cendekiawan Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, Sheikh Ahmad Kutty mencoba menjawab hal tersebut.
Ia berpendapat ada dua waktu berhenti makan saat sahur, yaitu waktu yang disukai dan waktu yang diperbolehkan. Waktu yang disukai untuk berhenti makan adalah sepuluh menit sebelum waktu Subuh.
"Jadi, jika waktu Subuh adalah 06:12, seseorang harus berhenti makan sekitar jam 6 pagi," ucap dia dikutip di About Islam, Kamis (7/4).
Waktu yang diperbolehkan untuk makan sahur, bagaimanapun, diperpanjang hingga 06:12, dimana setelah waktu itu dianggap melanggar hukum. Oleh karena itu, barang siapa dengan sengaja melakukannya, maka puasanya dianggap batal.
Lebih lanjut, ia memaparkan kisah dari para sahabat Nabi, dimana mereka selesai makan sahur dengan Nabi SAW dan setelah melakukannya mereka masih punya cukup waktu untuk membaca lima puluh ayat Alquran sebelum Subuh. Perkiraan waktu untuk membaca seperti itu adalah sepuluh menit.
"Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, waktu sahur yang diizinkan dapat diperpanjang hingga waktu Subuh. Jika adzan dikumandangkan tepat waktu, itulah batas akhir sahur," lanjut dia.
Tetapi jika sebaliknya, adzan dikumandangkan setelah waktu Subuh, maka waktu yang tepat untuk dipertimbangkan bukanlah waktu Adzan melainkan mempertimbangkan waktu seperti yang diposting dalam tabel waktu.
"Seandainya adzan dikumandangkan tepat waktu, dan masih ada sepotong makanan di tangannya, lebih baik ia tidak memakannya. Namun, dia masih mungkin, bagaimanapun, menelan apa yang sudah ada di mulutnya," katanya.
Lebih lanjut, terkait pertanyaan kapan harus mulai makan saat berbuka, ia menjawab hendaknya berbuka segera setelah matahari terbenam, tanpa penundaan.
Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah tidak menunda berbuka puasa. Dia mengatakan, umatnya akan terus menikmati berkah Allah SWT selama mereka segera berbuka setelah matahari terbenam tanpa penundaan lebih lanjut.
Rasulullah SAW biasa berbuka puasa dengan beberapa butir kurma dan air. Setelahnya, Beliau akan berdiri untuk melaksanakan shalat Maghrib, dan melanjutkan makan setelah sholat.
Sumber:
https://aboutislam.net/counseling/ask-the-scholar/fasting/what-is-the-correct-time-to-stop-eating-suhor/