Kamis 07 Apr 2022 15:54 WIB

Jokowi Sebut KCBN Muaro Jambi Pusat Pendidikan Tertua di Asia

KCBN Muaro Jambi merupakan pusat pendidikan pada abad ke-7, terbesar di Asia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Peneliti melakukan ekskavasi di situs Candi Koto Mahligai, kompleks Candi Muarajambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (8/7/2021).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Peneliti melakukan ekskavasi di situs Candi Koto Mahligai, kompleks Candi Muarajambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (8/7/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi, Provinsi Jambi menyatakan, kawasan candi tersebut merupakan pusat pendidikan tertua di Asia. "KCBN Muaro Jambi dulunya jadi pusat pendidikan bagi kedokteran, obat-obatan, filsafat, arsitektur dan seni. Artinya, peradaban kita saat itu sudah meng-internasional dan terbuka," kata Jokowi di KCBN Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (7/4/2022).

Jokowi menjelaskan, KCBN Muaro Jambi merupakan pusat pendidikan pada abad ke-7, termasuk yang terbesar dan tertua di Asia. Selain itu, pada awal memasuki kawasan candi diperlihatkan dengan adanya bebatuan yang di tumpuk-tumpuk membentuk bangunan. Bebatuan yang ditumpuk membentuk bangunan tersebut, dibuat tanpa menggunakan semen dan bahan perekat.

Karena itu, lanju dia, peradaban Indonesia pada saat itu sudah dikenal secara meluas. "Bukan hanya yang berkaitan dengan teologi tetapi di kawasan cagar budaya Muaro Jambi ini juga dulunya juga menjadi pusat pendidikan bagi kedokteran dan obat-obatan, kemudian filsafat, kemudian arsitektur dan seni, dan yang lain-lainnya," kata Jokowi.

Artinya, kata Jokowi, pada masa itu Indonesia telah mengenal teknologi di bidang pembangunan. Candi Muaro Jambi disebut sebagai KCBN Muaro Jambi, karena memiliki luas 3.981 hektare. Di KCBN Muaro Jambi tersebut terdapat sejumlah candi yang digunakan sebagai pusat pendidikan, di antaranya Candi Kedaton, Candi Tinggi, Candi Gumpung, dan beberapa candi lainnya.

Bahkan, masih terdapat beberapa candi yang dalam proses pemugaran dan yang belum dipugar. "Inilah sejarah yang perlu dilestarikan agar jejak peradaban kita tidak hilang," kata Jokowi. Dia menjelaskan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan melakukan pemugaran dan restorasi terhadap kanal tua yang mengelilingi KCBN Muaro Jambi tersebut.

Harapannya pemugaran dan restorasi tersebut dapat semakin menunjukkan betapa besarnya KCBN Muaro Jambi tersebut. Dalam kunjungannya, Jokowi bersama ibu negara Iriana menyusuri Candi Kedaton, salah satu candi yang berada di KCBN Muaro Jambi. Tiba di Candi Kedaton, ia mendapatkan penjelasan singkat terkait dengan sejarah Candi Muaro Jambi, luas kawasan dan peradaban Candi Muaro Jambi pada masanya.

Di Candi Kedaton, Joko Widodo meninjau ekskavasi dan melihat temuan berupa batu, kendi dan keramik di sekitar lokasi candi yang berusia ribuan tahun tersebut. Selanjutnya, Jokowi bersama ibu negara melakukan ritual membasuh tangan dengan air yang berasal dari sumur yang ada di dalam lokasi Candi Kedaton. Air sumur tersebut merupakan air yang dibawa Gubernur Jambi Al Haris pada ritual adat membawa tanah dan air ke titik nol ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement