Kamis 07 Apr 2022 16:09 WIB

Armenia Setujui Perundingan Damai dengan Azerbaijan  

Armenia dan Azerbaijan bersitegang terkait Nagorno-Karabakh

Red: Nashih Nashrullah
 Orang-orang Armenia menghadiri pawai untuk mengenang para pahlawan yang tewas dalam perang di wilayah Nagorno-Karabakh, di Yerevan, Armenia, Sabtu, 19 Desember 2020. Baik penentang maupun pendukung perdana menteri Armenia berkumpul pada hari Sabtu ketika negara memberikan penghormatan kepada ribuan orang tewas dalam pertempuran dengan Azerbaijan memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.
Foto: AP Photo/Tigran Mehrabyan
Orang-orang Armenia menghadiri pawai untuk mengenang para pahlawan yang tewas dalam perang di wilayah Nagorno-Karabakh, di Yerevan, Armenia, Sabtu, 19 Desember 2020. Baik penentang maupun pendukung perdana menteri Armenia berkumpul pada hari Sabtu ketika negara memberikan penghormatan kepada ribuan orang tewas dalam pertempuran dengan Azerbaijan memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.

REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN— Armenia dan Azerbaijan pada Rabu (6/4/2022) setuju untuk melakukan perundingan perdamaian untuk menangani ketegangan menyangkut wilayah Nagorno-Karabakh di perbatasan kedua negara, kata kantor Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.

Kantor Pashinyan mengeluarkan pernyataan itu setelah sang perdana menteri melakukan pembicaraan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Brussels, Belgia.

"Perdana Menteri Armenia dan Presiden Azerbaijan memerintahkan para menteri luar negeri masing-masing untuk mulai mempersiapkan perundingan perdamaian antara kedua negara," bunyi pernyataan itu.

Kedua pemimpin juga sepakat bahwa pada akhir April mereka akan membentuk komisi bilateral yang akan mengurusi garis perbatasan, menurut pernyataan itu.