Satgas Pangan DIY Jamin Harga Migor Curah Sesuai HET
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Satgas Pangan DIY Jamin Harga Migor Curah Sesuai HET (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Fauzan
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Pangan DIY memastikan harga minyak goreng (migor) curah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Pasalnya, saat ini harga jual migor curah masih banyak yang di atas HET, bahkan perbedaan harga dengan kemasan tidak jauh berbeda.
Hal ini dilakukan dengan pengawasan dan operasi pasar secara berkelanjutan. Dengan begitu, harga migor yang sampai ke konsumen dapat sesuai HET.
"Langkah-langkah menjamin keterjangkauan harga sebagaimana yang ditentukan permendag untuk per kilogram Rp 14 ribu atau 15.500 per kg. Kami dari satgas pangan mempedomani aturan itu dan kami menjamin minyak yang beredar di masyarakat sesuai harga itu ketika sampai ke konsumen," kata anggota Satgas Pangan dari Polda DIY, Sarwendo di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (7/4/2022).
Pihaknya juga sempat menemukan adanya pihak menjual migor curah yang peruntukannya untuk industri, namun dijual untuk konsumsi. Harga jualnya pun dijual ke konsumen dengan harga yang sama dengan harga untuk keperluan industri.
"Ini meningkatkan harga (jual) karena harusnya dijual ke industri dengan harga Rp 22 ribu per kg, diterapkan atau dijual ke konsumen dengan harga yang sama," ujar Sarwendo yang juga Kepala Sub Direktorat Industri Perdagangan (Kasubdit Indag) I Ditreskrimsus Polda DIY tersebut.
Setidaknya, pihaknya menemukan sekitar 18 ton migor untuk industri yang akan dijual ke konsumen dengan harga yang sama. Pihaknya pun langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan dinas terkait untuk intervensi harga.
"Kita komunikasi dengan produsen, hasilnya ternyata bisa. Kemarin ada 18 ton yang sudah kita data yang rencananya akan dijual dengan harga Rp 22.900 untuk konsumen. Karena ada intervensi harga, akhirnya bisa dijual Rp 14.500," jelasnya.
Pihaknya akan terus melakukan pengawasan baik dari harga maupun distribusi migor, terutama untuk migor curah. Termasuk melakukan pengawasan terhadap kemungkinan adanya praktik-praktik pengemasan migor curah menjadi migor kemasan. "Kedepan kita akan melakukan hal yang sama," tambahnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana berharap supply migor khususnya yang curah dapat lancar. Ia menyebut, saat ini ketersediaan migor khususnya yang curah masih minim.
Namun, Pemerintah pusat sendiri juga sudah menunjuk tujuh produsen migor untuk mengalokasikan migor curah ke DIY. Untuk April ini, ada 4.200 ton migor curah yang dialokasikan dan Satgas Pangan DIY menyebut bahwa ketersediaan migor curah surplus mencapai 700 ton.
"Kita berharap supply migor curah akan lebih lancar lagi dan diharapkan distributor juga langsung bisa menyalurkan ke masyarakat. Tapi dengan catatan dari pantauan kami migor curah sangat-sangat minim, tapi untuk migor kemasan cukup sekali," kata Tri.