REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi yang juga Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah Dr Asep Daud Kosasih mengingatkan bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kesalehan individual dan juga sosial.
"Ramadhan memiliki makna penting sebagai bulan yang mengajarkan kesalehan individual dan kesalehan sosial," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (7/4/2022).
Pengajar mata kuliah sejarah pemikiran Islam UMP itu menambahkan bahwa agama Islam mengajarkan mengenai dua bentuk kesalehan tersebut."Namun demikian selama ini dalam kehidupan di tengah masyarakat kesalehan itu hanya dipahami sebagai kesalehan yang bersifat pribadi atau individual," katanya.
Untuk itu, kata dia, Ramadhan menjadi momentum untuk mengingatkan kembali bahwa kesalehan individual tidak bisa dipisahkan dengan kesalehan sosial."Kesalehan individual dapat diperoleh dari kebiasaan pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan seperti berpuasa, shalat tarawih, tadarus, dzikir, munajat, itikaf dan lain sebagainya, " katanya.
Sementara kesalehan sosial dapat diperoleh dari kebiasaan saling berbagai makanan untuk yang berbuka, memberi santunan, memberi zakat, mengendalikan ucapan dan perbuatan, serta meningkatkan empati kepada sesama.
"Lewat bulan Ramadhan dapat mengantarkan umat Muslim menuju peningkatan derajat kesalehan secara paripurna seperti sabda Rasulullah SAW bahwa belum sempurna keimanan seseorang jika belum mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri," katanya.
Ia menambahkan pada masa pandemi seperti sekarang ini, momentum bulan Ramadhan perlu dimanfaatkan untuk mengaplikasikan bentuk kesalehan sosial setiap individu ke dalam lapangan kehidupan masyarakat yg lebih luas secara kreatif dan inovatif.
"Terlebih pada masa pandemi banyak muncul persoalan sosial seperti PHK pegawai, peningkatan angka kemiskinan, kesenjangan sosial dan lain sebagainya maka momentum ini sangat tepat untuk menunjukkan kesalehan sosial dengan membantu mereka yang membutuhkan dan menunjukkan empati kepada mereka yang kesulitan," demikian Asep Daud Kosasih.