REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rahmad Darmawan menyesalkan tudingan adanya pengaturan pertandingan yang melibatkan tim asuhannya Barito Putera. Kubu Persipura Jayapura yang terdegradasi ke Liga 2 musim depan, menuding Barito Putera dan Persib Bandung main mata bermain imbang 1-1 sehingga mengakibatkan Persipura terdegradasi.
"Kami pelatih dan pemain hanya bisa mengatakan sumpah demi Allah kami tidak melakukan itu,"kata RD, sapaannya, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (7/4/2022).
RD menegaskan, tidak pernah menjual harga diri untuk mengatur suatu pertandingan. Barito, kata dia, bertarung dengan sikap profesional yang tinggi.
"Saya lebih senang (kalau misal nanti diinvestigasi), agar clear dan tidak menjadi isu liar. Saya juga siap jika harus (sumpah) mubahalah," tegasnya.
Sumpah mubahalah dimaknai seseorang siap mendapatkan laknat dari Allah jika berbohong dalam satu hal di mana ia bersumpah atas sesuatu.
Sehari sebelumnya, pihak Persipura dikabarkan telah mengajukan permohonan investigasi kepada PSSI terkait dugaan adanya pelanggaran fair play pada dua pertandingan di pekan terakhir yaitu antara Persib melawan Barito dan PSS Sleman kontra Persija Jakarta, yang membuat Persipura terdegradasi.
Bahkan, tim Mutiara Hitam membuka peluang untuk melanjutkan permohonan investigasi ini ke Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Sekjen PSSI Yunus Nusi memastikan itu adalah hak Persipura untuk mengajukan keberatannya. Namun, Yunus mengaku pihaknya belum menerima surat apapun dari Persipura terkait hal ini.
"Kami baru tahu dari media. Pastinya semua klub punya hak yang sama untuk mengajukan keberatannya," kata Yunus, Rabu (6/4/2022).
Persipura dipastikan terdegradasi usai hanya mampu finis di posisi ke-16 Liga 1 2021-2022. Dari 34 pertandingan, Persipura hanya mampu mengumpulkan 34 poin.