REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Atletik Boston (BAA) mengatakan, atlet Rusia dan Belarus yang diterima melalui pendaftaran terbuka untuk Boston Marathon dan tinggal di negara asal mereka, tidak diizinkan turut berkompetisi pada lomba yang akan digelar bulan ini. Pelari yang merupakan warga negara Rusia dan Belarus tetapi tinggal di luar dua negara tersebut akan diizinkan untuk berkompetisi, tetapi tidak di bawah bendera negara mereka. Boston Marathon dijadwalkan berlangsung pada 18 April.
Pembatasan, yang juga berlaku untuk perlombaan 5km, adalah sanksi terbaru dari serangkaian sanksi di seluruh cabang olahraga secara global sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Belarus, pendukung utama invasi Rusia ke Ukraina, juga menghadapi hukuman secara luas.
"Kami merasa ngeri dan marah dengan apa yang telah kami lihat dan pelajari dari laporan di Ukraina," kata Presiden dan CEO BAA Tom Grilk dikutip dari Reuters, Kamis (7/4/2022).
"Kami percaya bahwa lari adalah olahraga global dan, dengan demikian, kami harus melakukan apa yang kami bisa untuk menunjukkan dukungan kami kepada rakyat Ukraina. BAA mengatakan tidak akan mengakui afiliasi negara atau bendera Rusia atau Belarus di maraton dan acaranya sampai pemberitahuan lebih lanjut."
Lomba lari jalanan yang digelar tahunan tersebut merupakan maraton tertua di dunia dan salah satu dari enam yang masuk dalam kategori bergengsi World Marathon Majors, yang menarik beberapa pelari top dunia.