Kamis 07 Apr 2022 21:03 WIB

Gibran: Transaksi Digital Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

Masyarakat mau tidak mau dipaksa untuk beradaptasi agar dapat bertahan.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming
Foto: Pemkot Solo
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka mengatakan transaksi digital berperan penting dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. "Saat ini, kami tengah mendorong pelaku usaha untuk masuk ke dalam transaksi digital. Hal ini penting untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," kata Gibran dalam sambutannya di acara diskusi secara hibrida, Kamis (7/4/2022).

Lebih lanjut, Gibran menyebut adaptasi transaksi digital oleh masyarakat termasuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) semakin terakselerasi di masa pandemi Covid-19 yang kini telah hampir memasuki tahun ketiga.  "Masyarakat mau tidak mau dipaksa untuk beradaptasi agar dapat bertahan. Situasi ini turut mempercepat proses digitalisasi di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, usaha, perkantoran, seni dan budaya, hingga pelayanan administrasi yang mulai mengadaptasi tekno digital," papar putra Presiden Joko Widodo tersebut.

Baca Juga

Gibran menjelaskan, di Solo, pelaku UMKM dan pedagang di pasar tradisional sudah mulai menerapkan transaksi nontunai (cashless). Masifnya adaptasi tersebut, lanjut dia, membuat Kota Surakarta mendapatkan rekor MURI dengan kategori "Transaksi Digital Terbanyak di Pasar Tradisional".

"Pasar tradisional yang menerapkan cashless mempermudah pedagang dan pembeli. Transaksi digital tak hanya berperan dalam menambah omzet, namun juga memberikan berbagai kemudahan transaksi, kemudahan mendapatkan supplier, hingga transaction record," kata Gibran.

Ia melanjutkan, Pemerintah Kota Solo mendorong seluruh pelaku usaha terutama UMKM untuk go digital. Adopsi transaksi digital pun terbukti menggenjot pertumbuhan ekonomi di kota tersebut. "Pertumbuhan ekonomi Kota Solo mengalami pertumbuhan positif pada 2021 di angka 4,01 persen. Kondisi ini meningkat setelah mengalami defisit di tahun sebelumnya sebesar -1,74 persen. Semua ini salah satunya akibat proses digitalisasi untuk pemulihan ekonomi," kata Gibran.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia saat ini berada dalam proses akselerasi transformasi digital nasional. "Untuk mendukung hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mengembangkan ekosistem digital yang terdiri dari beberapa komponen mulai dari infrastruktur, regulasi yang mendukung, dan ketersediaan talenta digital yang mumpuni," kata Semuel.

Ia melanjutkan, infrastruktur digital adalah kebutuhan dasar yang harus bisa diakses oleh semua komponen bangsa. Sementara dari sisi regulasi, Semuel menyebutkan payung hukum penting untuk menciptakan ekosistem yang kondusif, mendorong persaingan sehat, dan mengantisipasi inovasi baru agar ekosistem digital dapat tumbuh cepat.

"Sementara SDM digital dengan skill baik juga perlu agar mampu mengembangkan pemanfaatan teknologi digital dengan baik dan berguna," imbuh Semuel.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement