Kamis 07 Apr 2022 23:25 WIB

Citi Serukan Kesetaraan Gender untuk Wujudkan Inklusi Sosial

Citi Indonesia menilai inklusi kunci membangun Indonesia yang lebih baik

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi.  CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, inklusi merupakan sesuatu yang sangat identik dengan Indonesia. Inklusi sosial juga menjadi kunci dalam memanfaatkan keberagaman untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Foto: Dok. Webi
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi. CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, inklusi merupakan sesuatu yang sangat identik dengan Indonesia. Inklusi sosial juga menjadi kunci dalam memanfaatkan keberagaman untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Citi Indonesia kembali mempertegas komitmennya terhadap nilai keberagaman dan inklusi. Menurut CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, inklusi merupakan sesuatu yang sangat identik dengan Indonesia. Inklusi sosial juga menjadi kunci dalam memanfaatkan keberagaman untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

“Tugas kita semua adalah untuk dapat mewujudkan inklusi baik di lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, hingga masyarakat. Salah satu poin inklusivitas di tempat kerja adalah peran perempuan dan penerapan prinsip kesetaraan gender, yang pada akhirnya akan menuntun pada penerapan konsep meritokrasi,” ungkap Batara pada diskusi virtual “Accelerating Social Inclusion through Women Empowerment”, Rabu (6/4/2022).

Data Bank Dunia tahun 2021 menunjukkan sekitar 54 persen perempuan usia produktif di Indonesia memilih untuk bekerja.“Melihat angka partisipasi perempuan dalam perekonomian Indonesia tersebut, Citi mempunyai keyakinan akan pentingnya peran perempuan dan kesetaraan gender dalam menjalankan bisnis. Citi berusaha secara konsisten untuk terus memperhatikan nilai-nilai tersebut, baik secara internal di lingkungan kerja maupun eksternal kepada publik dan klien,” lanjut Batara.

Dirinya menambahkan, komitmen Citi Indonesia terhadap kesetaraan gender ini tercermin dari komposisi pegawai perusahaan. Hingga kini, 56 persen karyawan Citi Indonesia adalah perempuan yang tersebar di seluruh level dan peran. Lewat CitiPeka (Citi Peduli dan Berkarya), perusahaan juga membantu memberdayakan perempuan di kalangan masyarakat.

Diketahui, CitiPeka merupakan payung program kegiatan kemasyarakatan Citi Indonesia yang didanai oleh Citi Foundation. Sejak tahun 2018, program CitiPeka telah membantu sekitar 25.000 penerima manfaat dan 50,65 persen di antaranya merupakan perempuan.

“Oleh karena itu, saya berharap agar segala pihak mampu terus terlibat dalam membudayakan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan gender untuk menghadirkan lingkungan yang mendukung bagi masyarakat Indonesia,” jelas Batara.

Lebih lanjut, Co-Chairwoman Citi Indonesia Women’s Network (IWN) Maryam Umar mengatakan kepemimpinan Citi baik secara global maupun di tanah air telah merefleksikan kesetaraan gender. CEO Citigroup Jane Fraser merupakan CEO perempuan pertama untuk bank-bank besar di Wall Street.

"Empat dari tujuh dewan direksi Citi Indonesia adalah perempuan. Ini bukan hal yang umum untuk melihat direksi yang didominasi perempuan khususnya di industri keuangan. Hasil fokus Citi dalam kesetaraan gender sudah terlihat dalam leadership baik di tingkat global maupun lokal,” ungkap Maryam. Maryam menambahkan, Citi juga menjalankan program mentorship dan leadership development untuk mendukung kesetaraan gender di lingkungan kerja.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement