REPUBLIKA.CO.ID., BRUSSELS -- Para menteri luar negeri NATO sepakat untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan dan keuangan kepada Ukraina di tengah perangnya dengan Rusia, dan bantuan keamanan ke Georgia serta Bosnia dan Herzegovina.
Aliansi militer tersebut bertekad "membantu para pejuang Ukraina mempertahankan rumah dan negara mereka dan mendorong kembali pasukan penyerang," kata Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg pada konferensi pers setelah pertemuan para menlu NATO selama dua hari.
Stoltenberg mengatakan "perang yang tidak masuk akal" harus segera diakhiri. “Kami memprediksikan pertempuran besar di Donbas,” ujar dia, menekankan urgensi bantuan NATO ke Ukraina.
Negara-negara NATO akan meningkatkan bantuan kemanusiaan dan dukungan keuangan dan memberikan bantuan keamanan siber dan peralatan pelindung ke Ukraina untuk melindungi dari ancaman kimia dan biologi, sebut dia. Para menteri juga setuju untuk mendukung Georgia dan juga Bosnia dan Herzegovina.
Baca juga : Sekjen NATO: Ukraina Butuh Dukungan Militer Mendesak
“Sekutu mengutuk pembunuhan mengerikan terhadap warga sipil yang telah kita lihat di Bucha dan tempat-tempat lain yang baru-baru ini dibebaskan dari kendali Rusia,” kata Stoltenberg.
Dia mengatakan "semua fakta harus ditetapkan, semua yang bertanggung jawab atas kekejaman ini harus dibawa ke pengadilan," menambahkan bahwa aliansi mendukung upaya penyelidikan internasional.
Dia menegaskan kembali bahwa tanggung jawab utama NATO adalah membela semua sekutu dan mencegah konflik meningkat di luar perbatasan Ukraina. Stoltenberg juga mengatakan konflik akan memiliki "efek jangka panjang" pada keamanan NATO dan aliansi harus beradaptasi dengan kenyataan baru.
Otoritas Ukraina pada 1 April menuduh bahwa pasukan Rusia membunuh lebih dari 300 warga sipil di Bucha. Tetapi Rusia telah berulang kali mengklaim tuduhan itu sebagai "serangan berita palsu," dan foto-foto yang memicu kecaman global direkayasa setelah pasukannya berangkat dari Bucha.
Baca juga : Bank Sentral Rusia akan Berhenti Beli Emas dengan Harga Tetap