Mahasiswa UMY Dinobatkan Sebagai Duta Genre DIY 2022
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mahasiswa UMY Dinobatkan Sebagai Duta Genre DIY 2022 (ilustrasi). | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Mahasiswa Program Studi Akuntansi (2021) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyabet gelar sebagai Duta Genre DIY 2022. Setidaknya ada lebih dari 60 peserta tahun ini yang mengikuti pemilihan Duta Genre DIY 2022.
Mereka terdiri dari pelajar maupun mahasiswa, namun hanya 10 peserta saja yang terpilih sebagai peserta pasangan di Duta Genre. Mereka berhak menyabet gelar sebagai Duta Genre DIY 2022, salah satunya Sukardi dari Prodi Akuntansi UMY.
"Alhamdulillah, saya senang dan bersyukur mendapat pencapaian ini, saya akan melakukan yang terbaik dalam menjalankan amanah ini," kata Sukardi, Jumat (8/4/2022).
Ia menjelaskan, Duta Genre merupakan ajang pemilihan remaja putra dan putri untuk figur teladan serta motivator di kalangan remaja. Yang mana, nantinya berperan memberikan wawasan kepada generasi muda tentang kesehatan reproduksi.
Sukardi menekankan, target edukasi tersebut memang kalangan remaja yang ada di DIY. Kompetisi yang diselenggarakan selama hampir dua bulan lamanya ini, tidak menyurutkan motivasi Sukardi untuk menjadi role model bagi kalangan remaja.
Maka itu, Sukardi mengaku sangat ingin menjadi role model atau figur teladan bagi remaja dan teman-teman sebayanya dan menyebarkan lagi virus-virus Genre. Sehingga, remaja-remaja bisa terhindar dari penyimpangan dan kenakalan remaja.
Selain itu, ia mengungkapkan, memiliki tekad untuk membentuk Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK M) di lingkungan UMY. Sukardi berharap, bisa menerapkan atau membentuk PIK M di UMY yang sebelumnya sudah ada tapi hanya khusus FKIK.
"Maka itu, saya ingin berinisiatif membuat atau memperkenalkan PIK M di kalangan mahasiswa UMY," ujar Sukardi.
Tidak cuma memberi edukasi HIV, Sukardi ingin memberikan edukasi bahaya narkoba bagi kalangan remaja. Sukardi menganggap, kurangnya pemahaman yang benar kepada narkotika membuat banyak remaja mudah terjerumus mengkonsumsi obat terlarang.