Binda-DMI DIY Luncurkan 'Vaksinasi Masuk Masjid' di Jogokariyan
Red: Yusuf Assidiq
Masjid Jogokariyan Yogyakarta menjadi lokasi peluncuran program Vaksinasi Masuk Masjid. | Foto: Yusuf Assidiq
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan program 'Vaksinasi Covid-19 Masuk Masjid' yang dipusatkan di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) DMI DIY Prof Muhamad di sela peluncuran menuturkan vaksinasi masuk masjid diharapkan mampu mendukung percepatan vaksinasi dosis penguat atau dosis ketiga di DIY, selama Ramadhan.
"Program ini agar percepatan vaksinasi bisa kami lakukan dan masyarakat di DIY bisa segera tervaksinasi semua," kata Muhamad.
Selama Ramadhan, menurut dia, masjid yang menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat memiliki peran efektif meningkatkan cakupan vaksinasi.
Meski di masjid, katanya, vaksinasi dapat diikuti masyarakat secara umum. Bukan hanya bagi jamaah di masjid setempat, bahkan terbuka bagi warga dari berbagai agama.
Melalui program vaksinasi masuk masjid selama Ramadhan, menurut dia, Binda DIY bersama DMI DIY menargetkan 1.000 orang lebih tervaksinasi dosis penguat.
"Target di Masjid Jogokariyan ini harapan kami bisa mencapai 300 orang, untuk DIY mudah-mudahan bisa 1.000 lebih. Ini kami targetkan sampai tanggal 14 Ramadhan," kata dia.
Muhamad berharap masyarakat tidak ragu mengikuti vaksinasi saat Ramadhan karena berdasarkan hukum Islam, vaksinasi tidak membatalkan puasa.
"Aman dan tidak menjadi masalah dari sisi hukum, karena vaksin ini tidak masuk dalam rongga sampai ke perut besar, dia kan hanya di otot sehingga tidak membatalkan puasa," ujar dia.
Koordinator Vaksinasi Binda DIY AKBP Sugiyono menuturkan Binda DIY terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dan selama Ramadhan ini menggadeng DMI DIY.
Setelah peluncuran di Masjid Jogokariyan, kata dia, vaksinasi dosis penguat akan dilanjutkan di masjid lain yang tersebar di lima kabupaten/kota di DIY.
"Kami luncurkan pertama di Jogokariyan karena masjid ini telah menjadi ikonnya Yogyakarta. Supaya orang yakin bahwa masjid tetap melaksanakan vaksinasi meskipun di bulan Ramadhan," katanya.