Jumat 08 Apr 2022 15:56 WIB

Alquran Ungkap Dampak Kesesatan Hati

Alquran ungkap dampak kesesatan hati, keras kepala, dan fanatik.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akibat kesesatan hati, keras kepala dan fanatik terhadap ajaran nenek moyang, orang-orang kafir tidak bisa menerima kebeneran Alquran dan isinya. Padahal Alquran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW banyak menjelaskan kebenaran kekuasaan Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Hijr Ayat 6 dan tafsirnya.

Baca Juga

وَقَالُوْا يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْ نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ اِنَّكَ لَمَجْنُوْنٌ ۗ 

Dan mereka (orang kafir) berkata, \"Wahai orang yang kepadanya diturunkan Alquran, sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar orang gila.\" (QS Al-Hijr: 6).

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan perkataan dan ejekan orang-orang kafir Makkah kepada Nabi Muhammad SAW ketika ayat-ayat Alquran disampaikan kepada mereka. 

Mereka (kafir) mengatakan, "Hai Muhammad, engkau yang mengaku sebagai Nabi dan Rasul Allah dan telah diturunkan Alquran kepadamu. Sebenarnya ucapan dan dakwahmu itu menunjukkan bahwa kamu sesungguhnya adalah orang yang gila atau ada tanda-tanda gila pada dirimu, karena Alquran tidak mempunyai arti dan makna sedikit pun, bertentangan dengan pendapat kami, dan menyalahi kepercayaan yang telah diwariskan nenek moyang kami. Apakah mungkin kami menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan pikiran dan tidak disukai pula oleh cerdik-pandai dan pemuka agama kami."

Dari ucapan orang-orang kafir itu, tampak jelas sikap mereka yang sebenarnya terhadap Alquran dan Nabi Muhammad SAW. 

Mereka (kaum kafir) membantah Alquran tanpa memikirkan dan merenungkan bukti-bukti dan dalil-dalil yang tersebut di dalamnya yang menjelaskan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah yang ada pada diri mereka, pada hewan ternak yang mereka pelihara, pada tanaman-tanaman yang mereka tanam untuk memenuhi kebutuhan mereka, pada bumi tempat mereka tinggal, pada alam semesta, dan sebagainya. Semuanya itu mereka ingkari dan dustakan tanpa merenungkan dan memikirkan terlebih dahulu. 

Sikap mereka (kaum kafir) yang demikian itu timbul karena kesesatan hati, keras kepala, dan fanatik kepada nenek moyang yang telah terhujam dalam diri mereka, sebagaimana firman Allah SWT.

"Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. Hati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-orang yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka, \'(Orang) ini (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu. Apakah kamu menerimanya (sihir itu) padahal kamu menyaksikannya?" (QS Al-Anbiya: 2-3)

Karena sikap tidak mau memperhatikan dan rasa fanatik yang mendalam, mereka mendustakan ayat-ayat Alquran, sebagaimana firman Allah SWT. "Dan setiap ayat dari ayat-ayat Tuhan yang sampai kepada mereka (orang kafir), semuanya selalu diingkarinya." (QS Al-An\'am: 4) 

Sikap mereka yang demikian menimbulkan sifat sombong dan takabur pada diri mereka, sebagaimana firman Allah SWT.

"Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat) berkata, 'Mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?' Sungguh, mereka telah menyombongkan diri mereka dan benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan kezaliman).\" (QS Al-Furqan: 21)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement