REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai, bagi dirinya mendesain masjid tak hanya karena hablu minnallah tapi habluminanas.
"Saya berdakwah lewat infrastrukur jadi saat saya tak ada, insyaAllah karya masih ada," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menghadiri webinar bertajuk "Hak Pencipta Buku Ulama Nusantara dan Arsitektur Masjid, Antara Karya Komersial dan Kemanfaatannya Bagi Umat Manusia" yang digelar oleh LPPM Universitas Islam Bandung (Unisba), Kamis petang (8/4/2022).
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Emil memang sudah terkenal dengan keahlian dan kiprahnya sebagai seorang arsitek. Emil mencontohkan, di Spanyol muallaf sekarang jumlahnya luar biasa sudah mencapai 3 juta padahal sebelumnya ratusan ribu.
"Di Spanyol tak punya masjid raya jadi minta saya desain," katanya.
Banyak karya arsitektur Emil yang fenomenal. Selain desain bangunan yang unik, kekuatan dan kemegahannya kerap kali membuat orang takjub ketika melihat langsung. Tak heran banyak calon arsitek yang menjadikan sosok Ridwan Kamil sebagai contoh arsitek sukses.
Emil pun menerangkan tentang dunia arsitek dan kreativitas. Menurutnya, kreativitas dalam dunia arsitek itu dinamis dan tidak dapat diproduksi ulang.
"Arsitektur dari sisi kreativitasnya berbeda dengan kreativitas yang lain. Contohnya, kalau mendesain bangunan masjid, ya sudah selesai. Berbeda dengan ekonomi kreatif, seperti imajinasi dalam jualan baju itu bisa diproduksi ulang," katanya.