Masyarakat Jatim Dimbau tak Panik Buying Solar dan Petralite
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Masyarakat Jatim Dimbau tak Panik Buying Solar dan Petralite (ilustrasi). | Foto: Antara/Kornelis Kaha
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus terus berupaya memperlancar penyaluran BBM di tengah meningkatnya permintaan. Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani pun memastikan, ketersediaan BBM terutama solar bersubsidi dan pertalite di seluruh terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup.
“Sebenarnya untuk stok utama di Terminal BBM itu sangat cukup, hanya saja Pertamina membutuhkan waktu penyaluran dari Terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan jika konsumsi meningkat maka butuh waktu atau jadwal tambahan oleh mobil tangki tersebut melakukan pengisian kembali,” kata Deden, Jumat (8/4/2022).
Deden pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi panic buying. Menurutnya, aksi panic buying yang saat ini terjadi di masyarakat mengakibatkan stok BBM di SPBU cepat habis.
Deden menjelaskan, sejak 1 April 2022 telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis pertalite dan biosolar masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen. Deden mengatakan, untuk wilayah Jawa Timur, penyaluran bulanan pertalite sebesar 280 ribu Kiloliter (KL) per bulan dan solar sebanyak 182 ribu KL per bulan.
Deden menyatakan, pemicu kenaikan tersebut akibat dari semakin tingginya aktivitas masyarakat belakangan ini. “Untuk itu kami memohon maaf jika konsumen mengalami kendala ketersediaan produk BBM di SPBU," katat Deden.
Deden mengaku, Pertamina berkomitmen penuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga terus melakukan tindakan antisipasi dengan optimalisasi seluruh armada mobil tangki dalam menyalurkan BBM ke seluruh SPBU. Selain itu, Pertamina juga diakuinya menambah jam layanan Fuel Terminal menjadi 24 jam.
"Sekali lagi kami mengimbau kepada konsumen untuk tidak melakukan panic buying,” kata Deden.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga turut mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying petralut ataupun solar. “Artinya juga, kita mengisilah sewajarnya. Kami meyakini sudah ada pengawasan yang ketat untuk memitigasi hal ini,” kata Emil.