Jumat 08 Apr 2022 19:45 WIB

Ambulans Kota Bandung Bisa Dilacak Lewat Aplikasi

Plt Walkot Bandung mengatakan ambulans milik Pemkot bisa dilacak lewat aplikasi.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Public Safety Center (PSC) 119 berjalan menuju ambulans usai mengevakuasi pasien Covid-19 bergejala ringan di Jalan Dago Pojok, Coblong, Kota Bandung, Jumat (10/2/2022). Plt Walkot Bandung mengatakan ambulans milik Pemkot bisa dilacak lewat aplikasi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Public Safety Center (PSC) 119 berjalan menuju ambulans usai mengevakuasi pasien Covid-19 bergejala ringan di Jalan Dago Pojok, Coblong, Kota Bandung, Jumat (10/2/2022). Plt Walkot Bandung mengatakan ambulans milik Pemkot bisa dilacak lewat aplikasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan PT. Telkomsel memaksimalkan layanan kesehatan berupa pemasangan Global Positioning System (GPS) pada 67 ambulans yang tersebar di puskesmas dan fasilitas kesehatan (faskes).

Semua ambulans tersebut terintegrasi dalam aplikasi Ambulance Management System (AMS) yang dibuat PT. Telkom. Upaya ini diharapkan dapat memudahkan para petugas Public Safety Center (PSC) 119 Bandung yang dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung untuk menyediakan ambulans bagi warga yang membutuhkan.

Baca Juga

Saat penyerahan aplikasi AMS di Balai Kota Bandung, Jumat (8/4/2022), Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyampaikan apresiasi dan harapannya untuk kemajuan layanan faskes.

"Waktu Covid-19 delta itu sempat ada isu kalau banyak ambulans yang sengaja bolak-balik untuk menimbulkan ketakutan di masyarakat. Dengan adanya aplikasi ini kita bisa lihat efektivitas kendaraan ambulans yang beroperasi," kata Yana.

Melalui aplikasi AMS ini, Pemkot Bandung juga bisa memantau faskes yang paling sering menangani berbagai kejadian. Dengan begitu, Pemkot Bandung bisa mengambil kebijakan yang tepat, kata Yana.

"Prinsipnya semua itu harus based on data agar valid. Misal ternyata dalam satu daerah ambulansnya aktif beroperasi dengan jarak yang cukup jauh. Berarti, bisa jadi perlu kita sediakan puskesmas tambahan. Ini bisa membantu kita untuk mengambil kebijakan," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa data-data posisi tiap unit ambulans, tujuannya akan ke mana, sampai nomor platnya bisa diintegrasikan ke Bandung Command Center (BCC). "Sesuai dengan tujuan kita untuk bangun Bandung jadi smart city, maka semua memang harus terintegrasi," imbuhnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement