REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar pengolahan limbah padat Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Warmadewanthi mengatakan, sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan karena sulit terurai. Ia mengingatkan, komponen sampah plastik dapat terpecah menjadi mikroplastik ataupun nano plastik yang bisa memengaruhi kualitas air bersih.
Bahkan, menurut Warma, sampah plastik yang masuk ke badan air pada 2020 sampai 2021 hampir mencapai 32 persen. Hal itu terungkap berdasarkan penelitian yang dilakukan ITS bersama Institute for Global Environmental Strategies (IGES) Jepang.
"Komposisi sampah plastik sekali pakai adalah yang paling tinggi dibandingkan jenis sampah plastik lainnya," ujar dosen Departemen Teknik Lingkungan tersebut, Jumat (8/4/2022).
Warma mengatakan, meski Surabaya terkenal sebagai kota terbaik dalam pengelolaan sampah, sistem pengumpulan sampah di Surabaya juga belum mencapai 100 persen. Hal ini yang menyebabkan sampah tercecer dan memungkinkan sampah masuk ke badan air.