Sabtu 09 Apr 2022 00:03 WIB

Satgas: Mutasi Virus Covid-19 Terus Terjadi Selama Masih Ada Penularan

Pasien meninggal akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir bertambah 47 orang.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pada prinsipnya mutasi virus akan terus terjadi selama penularan masih ada. Bukan tidak mungkin, varian baru dapat muncul pula di Indonesia.

"Untuk itu, baik dalam rangka mencegah masuknya varian baru dari luar negeri maupun munculnya varian baru lainnya dari dalam negeri, penularan harus dicegah semaksimal mungkin," kata Wiku kepada Republika.co.id, Jumat (8/4/2022).

Baca Juga

Di masa penyesuaian ini, tiga kunci mencegah penularan. Pertama, kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan prokes 3M. Kedua, kesadaran untuk mengisolasi diri jika positif dan ketiga kesadaran tinggi untuk dites ketika merasa bergejala atau selepas beraktivitas dengan risiko tinggi. Ia pun mencontohkan perjalanan jarak jauh ke tempat dengan kasus tinggi.

Dalam hal mudik, Satgas telah mengeluarkan SE 16 yang mengatur tentang perjalanan dalam negeri. Satgas juga telah mengupayakan kinerja posko dan PPKM mikro, serta bekerja sama dengan K/L lain untuk memantau kedisiplinan masyarakat.

"Namun, hal ini hanya dapat berjalan baik dengan peran serta masyarakat, sebab kunci utama pencegahan kasus di masa penyesuaian ini adalah kesadaran tinggi dari masyarakat," tegas Wiku.

Pada Jumat (7/4/2022), kasus aktif Covid-19 terus menurun menjadi 76.568 orang dari sebelumnya hingga melebihi setengah juta orang di tengah lonjakan varian omicron. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih membutuhkan perawatan.

Angka kesembuhan harian bertambah 3.442 orang. Sehingga angka kumulatifnya terus meningkat melebihi 5,7 juta orang sembuh atau tepatnya 5.798.044 orang. Untuk pasien terkonfirmasi positif bertambah 1.755 kasus. Sehingga angka kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama mencapai 6.030.168 kasus.

Sementara, pasien meninggal bertambah 47 dengan kumulatifnya mencapai 155.556 jiwa. Selain itu, tercatat sebanyak 130.149 spesimen yang dilakukan dengan jumlah suspek sebanyak 4.467 kasus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement