Sabtu 09 Apr 2022 01:20 WIB

Berbeda dengan Delta, Gejala Omicron Lebih Cepat Reda

Waktu inkubasi dan periode penularan omicron lebih pendek daripada varian delta.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Pilek (Ilustrasi). Orang yang terinfeksi omicron lebih jarang kehilangan fungsi indra penciumannya dibandingkan infeksi delta.
Foto: www.freepik.com.
Pilek (Ilustrasi). Orang yang terinfeksi omicron lebih jarang kehilangan fungsi indra penciumannya dibandingkan infeksi delta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru membandingkan gejala antara dua varian Covid-19 yang mengemuka, yakni omicron dan delta. Penelitian akan dipresentasikan pada Kongres Eropa Mikrobiologi Klinis & Penyakit Menular (ECCMID) bulan ini di Lisbon, Portugal.

Menurut studi, saat ini pasien Covid-19 cenderung dirawat di rumah sakit akibat varian omicron. Diketahui bahwa gejala tidak berlangsung lama pada pasien yang telah divaksinasi, yakni rata-rata 6,87 hari. Sementara, gejala pasien yang terinfeksi varian delta berlangsung 8,89 hari.

Baca Juga

Temuan mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan waktu inkubasi dan periode penularan omicron lebih pendek daripada varian virus corona sebelumnya. Selain itu, orang yang terinfeksi omicron lebih jarang kehilangan fungsi indra penciumannya dibandingkan infeksi delta (52,7 persen kasus delta dan 20 persen kasus omicron).

 

Dua gejala yang secara konsisten lebih umum di kedua varian (terlepas dari status vaksinasi) adalah sakit tenggorokan dan serak. Para peneliti juga menemukan beberapa gejala seperti kabut otak (brain fog), mata terasa seperti terbakar, pusing, demam, dan sakit kepala secara signifikan lebih jarang terjadi pada kasus omicron.

Peneliti dari King's College London dan ilmuwan dari Zoe Covid Study App mempelajari gejala dari 62.002 peserta Inggris yang sudah divaksinasi dan mengunggah pengalaman penyakitnya ke aplikasi Zoe. Mereka pernah positif Covid-19 antara 1 Juni hingga 27 November 2021 ketika delta dominan, serta 22 Desember 2021 hingga 17 Januari 2022 ketika omicron dominan.

"Kami mengamati presentasi gejala klinis yang berbeda pada mereka yang terinfeksi omicron dibandingkan dengan delta. Untuk melindungi orang lain, tetap penting untuk melakukan isolasi mandiri selama lima hari segera setelah melihat gejala apa pun," ujar Cristina Menni, dokter dari King's College London.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement