Jumat 08 Apr 2022 22:33 WIB

Pemprov Jatim Apresiasi Seniman dan Juru Pelihara Cagar Budaya

Khofifah mengapresiasi seniman dan juru pelihara cagar budaya di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mengapresiasi seniman dan juru pelihara cagar budaya di Jawa Timur.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mengapresiasi seniman dan juru pelihara cagar budaya di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan apresiasi kepada sekitar 1.000 seniman dan 240 juru pelihara cagar budaya atas dedikasi serta loyalitas mereka terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya setempat.

Apresiasi berupa pemberian uang, paket sembako dan paket alat kesehatan tersebut diberikan secara simbolis kepada 60 seniman dan 20 juru pelihara cagar budaya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (8/4/2022).

Baca Juga

"Kami sangat berterima kasih terhadap dedikasi dan loyalitas para seniman dan juru pelihara cagar budaya selama ini," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Menurut dia, selama ini para seniman serta juru pelihara cagar budaya terus menjaga eksistensi kekayaan budaya warisan leluhur dan terus ada di tengah pesatnya arus modernisasi dan digitalisasi.

Pemberian apresiasi ini, kata Khofifah, juga sebagai bentuk motivasi dan pendorong semangat agar mereka terus berkarya. Bantuan itu diharapkan ikut meringankan beban seniman dan juru pelihara cagar budaya yang tentu sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.

Meski sudah terdapat juru pelihara, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengajak semua pihak ikut merawat, menjaga dan melestarikan budaya serta cagar budaya.

"Karena dua hal tersebut adalah bagian kekayaan dan warisan leluhur yang harus terjaga eksistensinya," ucap mantan menteri sosial tersebut.

Pada kesempatan sama, Khofifah juga menyampaikan bahwa apresiasi kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya selaras dengan ajaran Sunan Drajat, yang merupakan salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

"Sunan Drajat mengajarkan agar kita bisa memberikan tongkat kepada orang yang buta (wenehono tongkat marang wong kang wuto), memberikan pakaian kepada yang tidak berbusana (wenehono sandang marang wong kang wudo), memberikan payung kepada orang yang kehujanan (wenehono payung marang wong kang keudanan) dan memberikan makanan kepada orang yang lapar (wenehono pangan marang wong kang kaliren)," kata Khofifah.

Menurut dia, pelajaran dari Sunan Drajat itu relevansinya di Bulan Ramadhan memang sangat kuat dan kearifannya sangat dalam. Ada nilai-nilai kemanusiaan luar biasa yang diajarkan oleh salah satu sunan dari Wali Songo itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement