Pemkab Sumenep Manfaatkan Momentum Ramadhan Bina Mental ASN
Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Sumenep Manfaatkan Momentum Ramadhan Bina Mental ASN (ilustrasi). | Foto: Republika/Agung Supriyanto
REPUBLIKA.CO.ID,SUMENEP -- Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memanfaatkan momentum Ramadan 1443 Hijriah kali ini untuk meningkatkan ketakwaan sekaligus mencegah berbagai jenis perbuatan yang dilarang oleh agama Islam dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
"Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Maka dari itu, mari menjadikan bulan yang penuh berkah ini dengan kegiatan-kegiatan positif dengan cara meningkatkan ibadah kepada Allah SWT," kata Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah pada acara Pengajian Ramadan bagi ASN di lingkungan Pemkab Sumenep, Jumat (8/4/2022).
Pengajian Ramadan yang digelar di Masjid Jamik Sumenep itu diikuti oleh semua ASN dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkab setempat, perwakilan TNI dan Polri, serta undangan dari sejumlah ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu, Wabup mengajak ASN memperbanyak zikir dan berbagai jenis amal ibadah yang bernilai positif. "Intinya, menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujar Wabup.
Di samping itu, lanjut dia, yang juga perlu diperhatikan adalah penegakan disiplin protokol kesehatan. Meski kasus aktif COVID-19 mulai melandai, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, mengingat potensi penyebaran masih bisa terjadi apabila masyarakat abai pada penegakan disiplin protokol kesehatan.
Pada pengajian Ramadan kali ini, pemkab setempat mengundang penceramah KH. Atorit Siraj, pengasuh Pondok Pesantren Al-Kautsar, Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.Kiai Torit menjelaskan tentang keistimewaan bulan suci Ramadan dibanding bulan-bulan lainnya. Dengan demikian, perlu memanfaatkan sebaik-baiknya untuk melipatgandakan amalan baik bagi umat Islam.
"Ramadan ini sejatinya juga merupakan latihan, yakni latihan menahan diri dari hawa nafsu yang bisa merusak umat Islam," katanya.
"Oleh karena itu, mari menjadikan Ramadan sebagai momentum baik dalam meningkatkan ibadah kepada Allah, mewujudkan kesalehan diri, dan kesalehan sosial," katanya.
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Pemkab Sumenep Kamiluddin, pengajian rutin Ramadan setiap Jumat merupakan salah satu upaya pemkab setempat dalam berupaya membina mental dan spritual para abdi negara. "Upaya lain berupa kegiatan Safari Ramadan dengan sasaran masyarakat umum di perdesaan," katanya.
Bedanya, jika pengajian rutin Ramadan untuk ASN hanya bersifat pengarahan, sedangkan Safari Ramadan juga sebagai media serap aspirasi dan informasi Pemkab Sumenep dengan masyarakat secara langsung.
Pengajian Ramadan di Masjid Jamik Sumenep itu dengan penerapan protokol kesehatan. Para peserta menggunakan masker, menjaga jarak, dan harus mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun.