VIVA – Manajer mendiang Nida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida mengaku bahwa ia telah memberikan keterangan palsu kepada polisi terkait kasus kematian artis Thailand tersebut. Polisi mengatakan bahwa sang manajer, Idsarin Juthasuksawat atau Gatick mengaku kepada polisi bahwa dia telah memberikan pernyataan palsu.
Polisi mengungkap ada pihak ketiga, yakni seorang pria yang diyakini telah menyuruh lima orang di atas kapal untuk memalsukan pernyataan mereka terkait kasus ini kepada pihak berwenang. Demikian dilansir dari laman Bangkok Post, Jumat, 8 April 2022.
Manajer Tangmo Nida pun didakwa memberikan pernyataan palsu kepada polisi yang dapat menyebabkan kerugian pada orang lain. Hal itu membuat Gatick bisa didenda hingga 4.000 baht (Rp1,7 juta) dan/atau hukuman penjara maksimum dua tahun.
Gatick diketahui pergi ke kantor polisi bersama mantan anggota parlemen Partai Palang Pracharath, Sira Jenjaka, yang kini menjadi penasihatnya.
Sira mengatakan bahwa Gatick telah memberi tahu polisi kebenaran tentang peristiwa kematian Tangmo Nida dan memperingatkan empat orang lainnya yang ada di speedboat untuk mengatakan yang sebenarnya.
Gatick sendiri adalah salah satu dari lima orang di speedboat yang dinaiki Tangmo Nida ketika artis itu jatuh ke Sungai Chao Phraya pada 24 Februari 2022 lalu hingga akhirnya tewas.
Polisi akan mengajukan tuntutan terhadap orang lain yang diyakini memberikan nasihat kepada kelima orang di kapal tentang bagaimana mereka harus berbicara dengan penyidik.
Kepala kantor polisi mengatakan tersangka keenam bukan pengacara Sittra Biabungkerd, yang bertemu dua orang setelah kejadian dan menolak untuk menerima mereka sebagai kliennya.
Seperti yang telah diketahui, Tangmo Nida tewas setelah jatuh ke Sungai Chao Phraya, Bangkok. Kasus kematiannya menarik perhatian dunia karena banyak kejanggalan yang terjadi.