Sebagian Warga Kepulauan Sumenep Mudik Lebih Awal
Red: Nidia Zuraya
Calon penumpang berjalanmenuju dermaga sebelum naik ke Kapal Motor Penyeberangan (KMP) (iludtrasi). Sebagian warga Kepulauan Sumenep, Jawa Timur, melakukan mudik Lebaran 2022 lebih awal untuk menghindari kepadatan pemudik menjelang Idulfitri 1443 Hijriah. | Foto: ANTARA/Seno
REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Sebagian warga Kepulauan Sumenep, Jawa Timur, melakukan mudik Lebaran 2022 lebih awal untuk menghindari kepadatan pemudik menjelang Idulfitri 1443 Hijriah. Humas Kapal Motor Penumpang (KMP) Munggiyango Hulalo, Suhaimi, di Sumenep, Jumat (8/4/2022), mengatakan bahwa lonjakan jumlah penumpang menuju kepulauan sudah terjadi pada pekan pertama Ramadan.
KMP Munggiyango Hulalo melayani penyeberangan dari Pelabuhan Kaliaget Sumenep menuju Pulau Kangean. Pada pemberangkatan pertama pada bulan Ramadan, 6 Maret 2022, kata dia, penumpang sudah penuh sehingga banyak di antara mereka yang tertolak.
Warga kepulauan itu sengaja melakukan mudik lebih awal agar bisa berkumpul lebih lama dengan keluarganya. Di samping itu, ini merupakan mudik perdana pascalarangan mudik yang diberlakukan oleh Pemerintah akibat pandemi Covid-19.
"Warga yang tinggal di perantauan ingin lebih lama tinggal di kampung halamannya untuk berkumpul dengan keluarga," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4/2022) malam.
Menurut catatan pengelola KMP Munggiyango Hulalo itu, warga kepulauan yang melakukan mudik lebih awal itu umumnya adalah mahasiswa yang kuliah di daratan dan di sejumlah daerah lain di luar Madura, seperti Malang, Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Disebutkan pula ada juga di antara mereka itu yang bekerja di luar negeri sebagai TKI dan sengaja pulang lebih awal ke kampung halamannya di kepulauan.
Pada pelayaran perdana pada bulan puasaini, KMP Monggiyano Hulalo berangkat sekitar pukul 12.00 WIB dari Pelabuhan Kalianget dengan membawa sekitar 300 penumpang, kendaraan roda empat sebanyak 12 unit, dan roda dua sebanyak 60 unit dengan jarak tempuh dari Pelabuhan Kalianget ke Pulau Kangean sekitar 9 jam sampai 10 jam.
"Penumpang sebenarnya lebih dari 300 orang. Namun, karena muatan penuh, apalagi kami juga mengangkut barang untuk kebutuhan bahan pokok warga kepulauan, tidak semua penumpang terangkut. Mereka terpaksa menunggu kapal berikutnya," kata Humas KMP Munggiyango Hulalo Suhaimi.