Ahad 10 Apr 2022 06:20 WIB

Lakukan Pekerjaan Rumah Termasuk Olahraga?

Pekerjaan rumah membakar kalori lebih sedikit dari olahraga.

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Muhammad Hafil
 Lakukan Pekerjaan Rumah Termasuk Olahraga?. Foto:  Mencuci piring
Foto: flickr
Lakukan Pekerjaan Rumah Termasuk Olahraga?. Foto: Mencuci piring

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Banyak masyarakat menganggap jika sudah melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, mencuci baju hingga mengepel merupakan aktivitas fisik yang melelahkan dan tak perlu olahraga. Padahal, Dokter Spesialis Ortopedi di Sport Clinic RSPI Bintaro Jaya Andi Nusawarta mengingatkan, kualitas aktivitas fisik mengerjakan urusan rumah berbeda dengan kualitas ketika melakukan olahraga.

"Aktivitas fisik berbeda kualitasnya karena olahraga kan ada target yang ingin dicapai, berbeda dengan aktivitas fisik. Sulit mewujudkan membakar kalori kalau terlalu rendah intensitasnya," ujar Andi saat ada di konferensi virtual, ditulis Sabtu (9/4/2022).

Baca Juga

Ia menyontohkan,  mencuci pakaian secara rutin belum tentu bisa mencapai target karena intensitas yang rendah. Sedangkan kalau berolahraga misalnya jogging per jamya bisa membakar sampai 400 kalori. Jadi, ia menegaskan menjalani olahraga adalah hal yang penting. 

"Tetap lakukan olahraga meski melakukan aktivitas fisik," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengakui orang Indonesia kebanyakan malas bergerak. Apalagi saat puasa seperti saat ini banyak yang ada di rumah sebatas duduk dan nonton. Menurutnya, untuk mengubah pola pikir masyarakat yang malas berolahraga dengan memberi contoh. 

"Saya juga olahraga untuk mendapatkan gambaran bukti nyata pentingnya olahraga. Ini supaya mereka bisa semangat," katanya.

Selain itu, ia merekomendasikan orang yang malas olahraga dibawa jalan-jalan ke mal supaya melihat banyak orang yang dituntun berjalan. Padahal, dia msnbahkan, lamjut usia (lasnia) ini berusia 50 hingga 60 tahun tapi masih bisa beraktivitas. Di lain pihak, Andi mengingatkan masyarakat hanya berolahraga aerob.

Padahal,  ia mengingatkan ada juga jenis olahraga anaerob yang tidak melatih otot. Menurutnya, pola pikir masyarakat supaya tidak hanya berolahraga aerob melainkan juga anaerob ini sulit diubah. Ia menilai olahraga jenis aerob sudah banyak dilakukan, misalnya bersepeda atau jogging. Padahal, dia melanjutkan, yang sulit untuk dilakunam adalah melatih otot supaya tidak mengalami Osteopenia,sarcopenia  caranya dengan melakukan olahraga anaerob.

"Karena lemah otot berbanding lurus dengan lemah tulang," ujarnya. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement