Ahad 10 Apr 2022 06:31 WIB

Ibu dengan Diabetes Lebih Berisiko Turunkan Penyakitnya ke Anak

Dibandingkan ayah, ibu lebih berisiko menurunkan diabetes ke anaknya.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Diabetes
Foto: dok. Farrer Park Hospital
Ilustrasi Diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes di rumah sakit (RS) Premier Surabaya Sony Wibisono Mudjanarko mengingatkan, orang tua bisa menurunkan penyakit kencing manis diabetes mellitus (DM) pada anaknya. Ibu penderita DM lebih berisiko mewariskan penyakitnya pada buah hatinya.

"Dibandingkan ayah, seorang ibu dengan DM lebih berisiko menurunkan penyakitnya kepada anak-anaknya. Karena ibu lebih menurunkan gen diabetes," ujar Sony di sebuah konferensi virtual, ditulis Sabtu (9/4/2022).

Baca Juga

Ia mengakui, banyak informasi genetik di dalam tubuh perempuan penderita DM. Kemudian, ketika terjadi pertemuan sel telur dan sperma dan dibuahi ternyata informasi genetik diabetes ini turun pada anak-anaknya.

Lebih lanjut, Sony sering menjumpai pasien ibu penderita DM yang berobat ke dirinya, ternyata lambat laun anaknya juga menderita penyakit yang sama. Baik itu anak pertama, anak tengah, atau anak terakhir.

"Saat kasus DM diketahui, penderita putra-putrinya sebelumnya tidak merasakan apa-apa. Karena DM seringkali tanpa menunjukkan gejala," katanya.

Kemudian, ia menambahkan, anak yang terdiagnosa menderita DM diobati sesuai dengan pedoman mengubah pola hidup. Ia juga harus dikenalkan dengan obat-obatan DM. Lebih lanjut ia mengatakan, jika pasien DM ditangani dengan baik maka kualitas hidupnya sama seperti orang normal yang tidak menderita diabetes.

Ia menyontohkan, ada pasien DM yang mengetahui sakit diabetes usia 30-an ternyata masih hidup sampai usia 86 tahun. Bahkan, dirinya sendiri baru bertemu dengan pasien DM yang sudah sepuh berusia 80-an tahun.

"Terkena DM berarti mengatur pola hidup, mengobatinya, kemudian lingkungan mulai diubah. Artinya DM bisa ditangani dengan baik dengan gula darah diatur dan rutin kontrol," ujarnya.

Kalau penderita DM menjaga pola hidup, dia melanjutkan, penderita penyakit ini bisa memiliki kesehatan yang optimal di usia senja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement