Ahad 10 Apr 2022 16:30 WIB

Kuburan Massal Warga Sipil Ukraina Kembali Ditemukan Dekat Kiev

Kuburan massal ditengarai merupakan pemakaman warga sipil korban perang

Rep: Lintar Satria/ Red: Nashih Nashrullah
Pemandangan bangunan tempat tinggal yang rusak berat setelah pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina, di Irpin, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Rabu, 6 April 2022 (ilustrasi). Kuburan massal ditengarai merupakan pemakaman warga sipil korban perang
Foto: AP/Felipe Dana
Pemandangan bangunan tempat tinggal yang rusak berat setelah pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina, di Irpin, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Rabu, 6 April 2022 (ilustrasi). Kuburan massal ditengarai merupakan pemakaman warga sipil korban perang

REPUBLIKA.CO.ID, LVIV— Sebuah kuburan massal berisi puluhan jasad warga Ukraina ditemukan pada Sabtu (9/4) di Buzova, kata pejabat setempat. Buzova adalah sebuah desa dekat ibu kota Kiev yang dibebaskan setelah diduduki berpekan-pekan oleh pasukan Rusia.

Taras Didych, Kepala Wilayah Dmytrivka yang mencakup Buzova dan sejumlah desa lainnya, mengatakan kepada TV Ukraina bahwa mayat-mayat itu ditemukan dalam parit di dekat stasiun bensin.Jumlah mayat belum bisa dipastikan.

Baca Juga

Didych mengatakan selama pendudukan Rusia banyak warga sipil yang tewas di wilayahnya. Reuters belum bisa mengonfirmasi laporan itu.

Ketika pasukan Rusia melakukan serangan ke Kiev dalam pekan-pekan pertama invasinya, sejumlah kawasan permukiman di sekitar ibu kota, seperti Makariv, Bucha, Irpin dan Dmytrivka terus menerus digempur oleh mereka.

Media lokal Ukraina pada awal April melaporkan sekitar 30 korban jiwa ditemukan di Buzova dan sekitarnya. Sebagian besar kota dan desa di sekitar Kiev sudah terbebas dari pasukan Rusia, tapi temuan kuburan massal dan korban sipil, terutama di Bucha, telah memicu gelombang kecaman internasional.

emerintah negara-negara Barat mengecam pembunuhan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina, sebagai kejahatan perang. Kiev mengatakan kuburan massal yang digali di sebuah gereja di kota itu berisi sekitar 150 hingga 300 jenazah.

 

Rusia mengatakan invasi yang mereka sebut "operasi militer khusus" dirancang untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Pemerintah Ukraina dan negara-negara Barat membantahnya sebagai alasan untuk menggelar invasi.

 

Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Rusia siap menggelar serangan penuh untuk menguasai wilayah-wilayah bagian timur Ukraina yang memisahkan diri, Donetsk dan Luhansk. Moskow juga melanjutkan kepungan di Kota Mariupol di mana puluhan ribu warga sipil masih terjebak di dalamnya.

 

Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka tidak dapat membantu masyarakat melakukan evakuasi atau mengirimkan bantuan kemanusian ke medan pertempuran di sebelah timur Kota Izyum. Karena masih dikuasai Rusia sementara pertempuran di semakin buruk. 

Pada Sabtu lalu, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan meskipun ancaman terhadap Kiev telah berkurang, Ukraina bersiap untuk menghadapi pertempuran sulit di wilayah timur negara itu. Pemerintah Ukraina telah mendesak warga di wilayah itu untuk mengungsi.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement