FPP UMP Kaji Pengembangan Pertanian dan Perikanan Era Normal Baru
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. | Foto: UMP
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sektor pertanian dan perikanan akan mengalami penyesuaian setelah pandemi selama dua tahun. Pandemi Covid-19 berpengaruh secara langsung terhadap sistem pangan global.
Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, Sulistyani Budiningsih. Menurutnya, pandemi Covid-19 berpengaruh secara langsung terhadap sistem pangan global melalui mekanisme supply-demand produk pangan dan berpengaruh secara tidak langsung terhadap penurunan kapasitas produksi dan distribusi produk bahan pangan.
"Sebagai bagian dari masyarakat penerus generasi petani, pengetahuan tentang early warning system sangat dibutuhkan dalam memitigasi bencana krisis pangan global," ujar dia dalam kuliah umum 'Pengembangan Industri Pertanian dan Perikanan di Era New Normal', Ahad (10/4/22).
Di sisi lain, penggunaan teknologi khususnya digital dan informatika terbukti meningkat untuk berbagai aktivitas masyarakat. Namun, di sektor pertanian dan perikanan tampaknya kurang berkembang.
Perencana Madya Direktorat Jendral Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dr M Rifqi, dalam pemaparannya mengenai potensi dan peluang industri perikanan budi daya di era normal baru mengatakan bahwa perikanan budi daya bisa menjadi kebijakan strategis untuk meningkatkan konsumsi protein hewani di masa yang akan datang.
“Sejak 1980an, perikanan budi daya memiliki peningkatan produksi, sedangkan perikanan tangkap terus mengalami penurunan dan budi daya udang di daerah pesisir Indonesia yang perlu sentuhan teknologi untuk pengembangan dan kemajuan budi daya udang,” jelasnya.
Sementara itu, penyuluh pertanian di Kabupaten Kebumen, Sutrisno mengatakan, peluang pengembangan industri pertanian pada era normal baru menjadi penting karena selama dua tahun ini sektor pertanian mengalami dampak dari pandemi.
Salah satu solusi yang bisa digunakan untuk menghadapi era new normal adalah pengembangan corporate farming. "Ini merupakan kegiatan pengelolaan pertanian yang dikelola bersama oleh petani dalam satu manajemen. Corporate farming bertujuan mewujudkan usaha pertanian yang mandiri, berdaya saing, dan berkesinambungan,” kata Sutrisno.