Ahad 10 Apr 2022 17:28 WIB

Gelar Ratas, Jokowi Pastikan Pemilu Digelar 2024

Pemilu akan tetap dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gelar Ratas, Jokowi Pastikan Pemilu Digelar 2024 (ilustrasi).
Foto: republika
Gelar Ratas, Jokowi Pastikan Pemilu Digelar 2024 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas persiapan pemilu dan pilkada serentak tahun 2024 pada Ahad (10/4). Saat membuka rapat terbatas, Jokowi memastikan pemilu dan pilkada serentak akan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan yakni pada 2024 nanti.

“Siang hari ini kita akan bahas secara lebih detil mengenai persiapan pemilu dan juga pilkada serentak yang akan dilaksanakan tahun 2024,” kata Jokowi saat membuka rapat persiapan pemilu dan pilkada serentak tahun 2024, Ahad (10/4).

Baca Juga

Jokowi pun meminta jajarannya agar menyampaikan kepada masyarakat seluruh tahapan dan jadwal pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak yang telah ditetapkan. Ia menegaskan, pemilu akan tetap dilaksanakan pada 14 Februari 2024 nanti dan pilkada serentak akan digelar pada November 2024.

“Saya minta disampaikan kepada masyarakat bahwa seluruh tahapan dan jadwal pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak itu sudah ditetapkan. Saya kira sudah jelas semuanya sudah tahu bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024,” ujar Jokowi.

Karena itu, Jokowi menegaskan agar tak lagi muncul spekulasi dan berbagai isu di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya melakukan penundaan pemilu maupun berupaya memperpanjang masa jabatan presiden.

“Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan presiden dan juga yang berkaitan soal tiga periode,” tegas Jokowi.

Sebelumnya, saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (5/4), Jokowi menegur jajarannya yang terus menerus memberikan pernyataannya terkait masalah penundaan pemilu dan juga perpanjangan masa jabatan presiden. Jokowi ingin seluruh jajarannya fokus dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi saat ini, seperti kenaikan harga kebutuhan pangan dan juga energi.

“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan. Ndak,” kata Jokowi.

Ia ingin jajarannya memperbanyak komunikasi kepada masyarakat terkait situasi global yang terjadi saat ini. Kondisi global yang sulit ini menyebabkan terjadinya krisis dan juga kenaikan inflasi di berbagai negara, bahkan berdampak pada kondisi di dalam negeri. Karena itu, Jokowi menegaskan agar jajarannya tak membuat polemik di masyarakat. “Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi,” ujar Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement