Senin 11 Apr 2022 11:45 WIB

Ukraina Tuduh Rusia Rekrut Tentara Bayaran dan Teroris untuk Berperang

Semua hubungan ekonomi dengan Rusia harus diputuskan, kata Presiden Ukraina Zelenskyy

Red: Esthi Maharani
Ukraina menuduh Moskow berusaha merekrut tentara bayaran, militan, dan teroris
Ukraina menuduh Moskow berusaha merekrut tentara bayaran, militan, dan teroris

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Ukraina pada Jumat (7/4/2022) menuduh Moskow berusaha merekrut tentara bayaran, militan, dan teroris untuk memperkuat pasukannya dalam perang Rusia melawan Ukraina.

"Mereka mencari tentara bayaran dari seluruh dunia. Mereka mengirim militan dari semua kelompok teroris dan tentara swasta yang didirikan oleh beberapa pejabat Rusia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada parlemen Finlandia melalui sebuah konferensi video.

Zelenskyy memuji Finlandia karena menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, juga menekankan bahwa "perang Rusia melawan Ukraina sangat menentukan" tidak hanya untuk masa depan Ukraina dan rakyatnya tetapi juga untuk semua yang berbatasan dengan Rusia.

Rusia dan Finlandia memiliki perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia dan pada hari-hari awal Perang Dunia II pasukan Rusia menyerbu Finlandia.

Zelenskyy mendesak pemutusan semua hubungan ekonomi dengan Rusia, mendesak embargo penuh Eropa terhadap minyak Rusia.

Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah memicu kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Setidaknya 1.611 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 2.227 terluka, menurut perkiraan PBB, dan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi. Lebih dari 4,3 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan jutaan lainnya mengungsi, menurut badan pengungsi PBB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement