CORNER NEWS – Pep Guardiola saat ini memang pelatih Manchester City. Namun, pelatih asal Spanyol itu mengaku hatinya tetap menjadi milik Barcelona.
“Saya harus jujur mengakui bahwa saya adalah Barcelona. Barcelona adalah bagian dari hidup saya. Bagian hidup dari seorang ballboy, bagian hidup dari seorang remaja. Barcelona adalah klub dengan segenap hati saya,’’ kata Guardiola jelang laga lawan Liverpool, seperti dikutip dari Marca, Ahad (10/4/2022).
Pada laga semalam, Manchester City bermain imbang 2-2 dari menjamu Liverpool di Stadion Etihad. Dengan hasil satu angka tersebut, City dan Liverpool masih bersaing ketat di puncak klasemen. Manchester City memimpin klasemen dengan 74 poin, sementara Liverpool menempel tipis di posisi kedua dengan terpaut satu angka.
Guardiola menegaskan bahwa Barcelona tidak akan pernah tergantikan oleh klub manapun. Ia meminta maaf kepada Manchester City karena lebih mencintai Barcelona.
"Saya minta maaf, tapi memang begitu. Barcelona spesial bagi saya. Barcelona adalah rumah saya, Barcelona memberi saya kesempatan untuk menjadi pemain, manajer sepakbola. Saya tumbuh di sana,’’ kata Guardiola membeberkan jasa Barcelona terhadap karier sepak bolanya.
"Semua pendidikan melalui olahraga yang diberikan kepada saya dan keluarga saya berasal dari Barcelona,’’ kata “Saya tidak akan pernah berhenti bersyukur atas apa yang telah diberikan Barcelona untuk saya.’’
Guardiola mulai merintis karier pemain bersama Barcelona pada 1988. Setelah 13 tahun memperkuat Barcelona dan enam kali menjuarai La Liga, Guardiola melalang buana ke sejumlah klub seperti Brescia, AS Roma, Al-Ahli (Qatar), dan Dorados (Meksiko).
Selang dua tahun setelah pensiun pada 2006, Guardiola didapuk sebagai pelatih Barcelona untuk menangani sejumlah pemain bintang seperti Lionel Messi, Xavi Hernandes dan Andres Iniesta.
‘’Kemudian saya menjalani empat tahun yang luar biasa sebagai manajer Barcelona. Pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Dan, itu memberi saya pengalaman yang luar biasa,’’ kata Guardiola. ‘’Saya tidak akan pernah menyesali satu detik pun apa yang saya jalani di sana, satu detik pun.’’