REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, mengungkapkan permohonan maaf menyusul insiden pertengkaran antara pelatih Salernitana, Davide Nicola, dengan salah satu staf tim pelatih I Giallorossi. Insiden ini terjadi kala AS Roma menjamu Salernitana pada giornata ke-32 Serie A, Ahad (10/4/2022) malam WIB. Dalam laga tersebut, AS Roma berhasil menutup kemenangan, 2-1, atas tamunya tersebut.
Kendati tertinggal sejak menit ke-22, tepatnya via gol Ivan Radovanovic, Roma mampu berbalik unggul dalam tempo empat menit, tepatnya pada menit ke-81 dan menit ke-85. Dua gol Roma tersebut masing-masing dicetak oleh Carles Perez dan Chris Smalling.
Kendati begitu, laga ini diwarnai insiden pertengkaran antara staff pelatih kedua tim, yang terjadi seusai laga. Dalam insiden tersebut, pelatih Salernitana, Davide Nicola, terlihat bersitegang dengan asisten pelatih Mourinho, Salvatore Foti.
Mourinho bahkan sempat berusaha melerai keduanya. Mantan pelatih Chelsea itu pun mengakui, insiden pertikaian ini berpangkal pada adanya cemoohan yang ditujukan kepada tim pelatih Salernitana, yang berasal dari bangku cadangan AS Roma. Untuk itu, pelatih asal Portugal itu mengutarakan permintaan maaf kepada tim pelatih Salernitana.
''Saya akan katakan apa yang terjadi, tidak seperti sejumlah klub ataupun kepolisian. Seseorang dari tim pelatih kami mengatakan kepada staf pelatih Salernitana, 'Mereka akan terdegradasi ke Serie B'. Saya memohon maaf atas kesalahan seseorang yang mengatakan hal tersebut,'' tutur Mourinho seperti dikutip Football Italia, Senin (11/4/2012).
Dalam permohonan maaf dan klarifikasinya tersebut, Mourinho agaknya sedikit menyindir tuduhan dan sikap dari Bodo/Glimt. Sebelumnya, manajemen klub asal Norwegia itu mengungkapkan adanya serangan fisik dan verbal yang dilakukan pelatih kiper AS Roma, Nuno Santos, terhadap pelatih kiper Bodo/Glimt, Kjetil Knutsen.
Santos dilaporkan menyerang Knutsen usai laga Roma kontra Bodo/Glimt, tengah pekan lalu. Laga leg pertama babak perempat final UEFA Conference League itu berakhir dengan kekalahan Roma, 1-2.
''Kami adalah orang-orang beradab. Apapun yang terjadi di lapangan, berakhir di lapangan. Tidak ada satu orang pun (dari tim AS Roma) yang akan menuggu di luar 45 menit kemudian hanya untuk memukul wajah seseorang,'' kata eks pelatih Inter Milan tersebut.