REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Twitter Parag Agrawal mengumumkan CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk yang menjadi pemegang saham terbesar Twitter, tidak bergabung dalam jajaran dewan direksi perusahaan. Kabar tersebut diumumkan Agrawal pada Ahad malam.
Dalam akun Twitternya, ia mengunggah catatan internal. Agrawal menyatakan Musk telah berdiskusi soal dewan direksi dan perusahaan telah menawarkan kursi. Namun, pada menit terakhir saat akan secara resmi ditunjuk, Musk membatalkan rencana tersebut.
Agrawal mengatakan pihaknya sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengan Musk. Selain itu, ia juga percaya Musk bertindak sebagai fidusia perusahaan di mana dia seperti semua anggota dewan, harus bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan.
“Kami mengumumkan pada Selasa bahwa Elon akan diangkat ke dewan berdasarkan pemeriksaan latar belakang dan penerimaan formal, tetapi Elon mengatakan dia tidak akan lagi bergabung dengan dewan,” kata Agrawal.
Agrawal tidak memberikan alasan di balik tindakan Musk dan Musk belum berkomentar secara terbuka. Belum lama ini, Musk membeli 9,2 persen saham di Twitter yang membuat sahamnya meroket hingga 27 persen.
Namun, sebagai anggota dewan, Musk akan dilarang mengakuisisi saham di Twitter lebih besar dari 14,9 persen hingga masa jabatannya berakhir pada 2024. Kebijakan itu mungkin mengganggu rencana investasi Musk.
Terlepas dari seberapa banyak pekerjaan yang tampaknya dilakukan dalam diskusi Twitter dengan Musk, Agrawal tampaknya tidak terlalu putus asa tentang gagalnya Musk yang bergabung dengan jajaran dewan.
“Saya yakin ini merupakan pilihan terbaik. Kami memiliki dan akan selalu menghargai masukan dari pemegang saham kami apakah mereka ada di dewan kami atau tidak. Musk adalah pemegang saham terbesar kami dan kami akan tetap terbuka untuk masukannya,” ujarnya.
Dilansir Mashable, Senin (11/4/2022), Musk juga terbuka menawarkan masukannya pada aplikasi Twitter, seperti kemungkinan menambahkan fitur tombol edit atau tanda centang otentikasi untuk orang-orang yang berlangganan Twitter Blue. Twitter sedang berupaya menambahkan tombol edit dan mengaku itu sedang dikerjakan jauh sebelum Musk mengusulkannya.