REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk memberikan pelayanan pada mahasiswa yang melakukan demonstrasi di Monas dan DPR RI, Senin (11/4). Dia menyebut, hal itu sebagai upaya mendukung kebebasan berekspresi.
“Kebebasan berekspresi kita junjung tinggi,” kata Sigit kepada awak media di Monas, Senin (11/4).
Oleh sebab itu, kata dia, pihak aparat sudah mengimbau agar anggota kepolisian bisa mengawal dan mengamankan proses demonstrasi sebaik-baiknya. Dia berharap, pesan dan aspirasi dari pelajar bisa tersampaikan melalui aksi demonstrasi ini. “Karena memang mahasiswa pengawal demokrasi selalu bersuara kritis, harus selalu kita jaga,” tuturnya.
Namun demikian, ia menegaskan akan memisahkan para mahasiswa dari penyusup dalam aksi demonstrasi tersebut. Dia berdalih, hal itu dilakukan agar demonstrasi murni berjalan tanpa tumpangan.
Di lokasi yang sama, puluhan pelajar SMA-SMK dari Kutabumi, Tangerang dan sekitarnya diamankan pihak kepolisian di kawasan Monas dan Parkir IRTI, Jakarta Pusat, Senin (11/4). Para pelajar yang diamankan di dua lokasi tersebut, mengaku datang ke kawasan Monas untuk ikut unjuk rasa dan menonton massa.
“(Pelajar) SMA, dari Kutabumi,” kata salah satu anak yang diamankan pihak kepolisian di Monas.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, puluhan anak yang datang tersebut memakai pakaian bebas dan tas ransel. Berdasarkan pengakuan mereka ke pihak kepolisian, beberapa anak mengatakan hanya berniat untuk bermain ke Jakarta. Namun demikian, ada juga di antara rombongan para pelajar itu yang mengaku ingin ikut berdemonstrasi.
“Iya. ikut Demonstrasi,” kata salah satu pelajar yang ikut menimpali pertanyaan wartawan.