Senin 11 Apr 2022 16:33 WIB

Kementerian ESDM: Potensi Logam Tanah Jarang Indonesia Ada di 7 Lokasi

Di Sumatera Utarai potensi cadangan logam tanah jarang sebanyak 19.917 ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Alat pengukur ketinggian air terpasang di kolam penampungan lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur (ilusrasi). Berdasarkan survei dan kajian Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa lumpur Lapindo mengandung potensi mineral logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth element (REE).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Alat pengukur ketinggian air terpasang di kolam penampungan lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur (ilusrasi). Berdasarkan survei dan kajian Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa lumpur Lapindo mengandung potensi mineral logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth element (REE).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pemerintah sedang giat untuk melakukan pengembangan logam tanah jarang atau rare earth. Data dari Kementerian ESDM, Logam tanah jarang berada di 7 lokasi di Indonesia.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaludin menjelaskan saat ini memang eksplorasi logam tanah jarang masih terbatas. Namun, dari data yang ada sebaran potensi logam tanah jarang ada di 7 lokasi.

Baca Juga

"Kita berusaha untuk mengembangkan lagi di tahun ini. Potensinya bisa nambah di 8 lokasi lagi. Ini kami lakukan eksplorasi awal," ujar Ridwan dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Senin (11/4/2022).

Ridwan merinci, di wilayah Sumatera Utara mempunyai potensi cadangan logam tanah jarang sebanyak 19.917 ton. Sedangkan di Bangka Belitung sebanyak 186.663 ton. Sedangkan di Kalimantan Barat sebesar 219 ton dan Sulawesi Tengah sebesar 443 ton.