Senin 11 Apr 2022 16:53 WIB

ID Food Ikut Salurkan Migor Curah Subsidi, Target 40 Juta Liter

Minyak goreng memberikan andil besar terhadap lonjakan inflasi pada Maret 2022.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi minyak goreng curah.
Foto: Republika
Ilustrasi minyak goreng curah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan, ID Food turut menyalurkan minyak goreng curah bersubsidi kepada masyarakat. Adapun perseroan menargetkan penyaluran sebanyak 40 juta liter dengan harga Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kg sesuai ketentuan pemerintah.

"Target kami bisa menyalurkan 40 juta liter minyak goreng ke seluruh Indonesia," kata Direktur Utama ID Food, Frand Marganda Tambunan dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan, hingga saat ini pendistribusian masih terus berlangsung. Namun, ia mengakui, lantaran minyak goreng tersebut merupakan barang bersubsidi, ada kehati-hatian dalam administrasi yang harus dijaga.

Hal itu pun sekaligus menjadi tantangan ID Food agar proses penyaluran tidak memakan waktu lama. "Faktor kehati-hatian dan administrasi ini yang menjadi pekerjaan rumah supaya bisa dipercepat," ujarnya.

Minyak goreng menjadi salah satu komoditas yang memberikan andil besar terhadap lonjakan inflasi pada bulan Maret 2022 yang sebesar 0,66 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, minyak goreng memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen selama bulan lalu.

"Ini terjadi karena pemerintah mencabut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 terkait penetapan harga eceran tertinggi (HET) sehingga harga minyak goreng (kemasan) diserahkan ke mekanisme pasar," kata Kepala BPS, Margo Yuwono.

Pada Februari 2022 lalu, BPS mencatat terjadi deflasi secara nasional sebesar 0,02 persen. Minyak goreng menjadi penyebab utama deflasi karena memberikan andil hingga 0,11 persen.

Itu disebabkan karena Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan kebijakan HET di mana minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp 11.500 per liter, serta RP 13.500 untuk minyak goreng kemasan sederhana dan Rp 14 ribu kemasan premium. Harga seketika turun, namun pasokan langka.

Memasuki pertengahan Maret, Kemendag pun mencabut kebijakan itu, dan melepaskan harga minyak goreng kemasan sesuai harga pasar dan pasokan kembali membanjiri pasar. Namun, harga minyak goreng kemasan seketika melonjak hingga tembus Rp 24 ribu per liter.

Pemerintah hanya menetapkan HET minyak goreng curah, itu pun mengalami kenaikan menjadi Rp 14 ribu per liter. Jenis curah masih dapat ditetapkan HET karena pemerintah memberikan subsidi lewat dana BPDPKS yang dialokasikan Rp 7,28 triliun untuk enam bulan ke depan.

Margo melanjutkan, berdasarkan data andil inflasi minyak goreng sejak Januari 2021 hingga Maret pun menunjukkan tren kenaikan. Itu sejalan dengan tren harga minyak goreng baik curah maupun kemasan.

"Level harga tinggi mulai Oktober 2021 sampai sekarang terus meningkat untuk kedua jenis minyak goreng," kata dia.

Adapun khusus periode Januari, Februari, Maret 2022, tren harga riil minyak goreng kemasan rata-rata secara berurut Rp 18.970 per liter, Rp 18.060 per liter, dan Rp 19.170 per liter atau dengan kata lain mengalami tren kenaikan.

Sebaliknya, harga minyak goreng curah konsisten mengalami tren penurunan. Yakni dari Rp 18.520 per liter, turun menjadi Rp 17.280 per liter, dan turun lagi pada bulan Maret menjadi Rp 16.950 per liter.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement