REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — PT Jasa Marga (Persero) memproyeksikan kendaraan yang melintas di tol pada masa mudik Lebaran Idul Fitri 2022 akan meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan kendaraan yang melintas di tol pada masa mudik tahun ini akan melibih 2,5 juta kendaraan.
“Pada 2022 ini kami memprediksi tidak hanya naik dari 2021 tapi juga akan melebihi dari 2019 atau naik di atas 2,5 juta kendaraan,” kata Dwimawan dalam konferensi pers di Gedung Jasa Marga, Bekasi, Senin (11/4/2022).
Dwimawan menjelaskan pada masa mudik Lebaran 2019, jumlah kendaraan yang melintas di Tol Jasa Marga mencapai 2,5 juta kendaraan. Lalu pada masa mudik 2020 turun 40 persen hanya sekitar 900 ribu kendaraan.
Lalu pada 2021, total kendaraan yang melintas di tol Jasa Marga mencapai 1,4 juta kendaraan. “Angka itu (pada 2021) masih 60 persen dari 2019,” tutur Dwimawan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memproyeksikan pada masa mudik tahun ini akan lebih banyak pemudik melalui jalur darat. Khususnya memggunakan mobil pribadi, sepeda motor, dan bus.
Berdasarkan survei Balitbang Kemenhub, setelah adanya syarat vaksin booster bagi pemudik, potensi pergerakan sebanyak 85,5 juta orang yang akan melakukan mudik. Dari total tersebut sebanyak lima moda terbanyak yang dipilih yaitu 26,8 persen atau 22,9 juta orang menggunakan kendaraan pribadi. Lalu sebanyak 19,8 persen atau 16,9 juta orang memilih menggunakan sepeda motor.
Selanjutnya sebanyak 16,6 persen atau 14,1 juta orang memilih menggunakan bus. Sisanya yakni 10,4 persen atau 8,9 juta orang memilih menggunakan pesawat. Lalu 8,9 persen atau 7,6 juta orang memilih menggunakan kereta api antar kota.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan stakeholders terkait dapat mengantisipasi peningkatan pemudik pada tahun ini. Budi mengungkapkan terdapat sejumlah isu startegis yang harus diantisipasi pada masa mudik tahun ini.
“Harus adanya antisipasi stok BBM pada masa Lebaran dan ada potensi lonjakan penumpang yang tinggi pada jalur mobilitas transportasi dan lokasi wisata,” kata Budi saat Rapat Kerja dan RDP dengan Komisi V DPR, Rabu (6/4/2022).
Budi memastikan Kemenhub sudah melakukan koordinasi secara intensif dengan stakeholders terkait untuk mengantisipasi isu strategis tersebut. Termasuk dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).