Senin 11 Apr 2022 20:09 WIB

Mobil Terbang Resmi Hadir di Indonesia, Ini Penampakannya

Prestige Aviation menghadirkan EHang 216 sebagai AAV atau kendaraan udara otonom.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung melihat mobil terbang listrik Ehang 216 yang dipamerkan pada pembukaan IIMS Hybrid 2022 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 yang berlangsung pada 31 Maret-10 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Pengunjung melihat mobil terbang listrik Ehang 216 yang dipamerkan pada pembukaan IIMS Hybrid 2022 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 yang berlangsung pada 31 Maret-10 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lalu lintas transportasi darat yang semakin padat mendorong timbulnya kebutuhan sarana mobilitas yang cepat, mudah dan fleksibel. Pengembangan teknologi transportasi pun kini telah menghadirkan solusi lewat autonomous aerial vehicle (AAV).

Di Indonesia, sarana transportasi yang bisa hadir sebagai taksi terbang dan kurir terbang itu pun telah resmi dihadirkan oleh Prestige Aviation. Executive Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim mengatakan, AAV atau kendaraan udara otonom yang dihadirkan kali ini adalah EHang 216.

Baca Juga

"Adanya transportasi udara yang memfasilitasi mobilitas antar pulau akan membantu pertumbuhan perekonomian tiap daerah, apalagi cost yang dikeluarkan itu terbilang murah dibandingkan dengan menempuh perjalanan melalui jalur darat. Kehadiran EHang ini jadi penanda era baru mobilitas udara telah dimulai," kata Rudy dalam peluncuran EHang 216 yang digelar pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 akhir pekan lalu.

EHang 216 diklaim memiliki sejumlah keunggulan dibanding helikopter karena menggunakan energi listrik yang ramah lingkungan dan lebih senyap. Hal itu membuat Ehang jadi kendaraan yang minim biaya perbaikan dan perawatan.

Terlebih, dimensinya terbilang ringkas sehingga bisa lebih mudah untuk melakukan pendaratan dan lepas landas di lahan yang terbatas. Sebagai kendaraan otonom, kendaraan ini bisa beroperasi tanpa pengendalian awak karena dibekali dengan beragam sensor mutakhir.

Kendaraan yang wujudnya mirip dengan drone ini sendiri memiliki dimensi 5,6 x 1,8 meter dengan daya angkut 650 kilogram. Lewat pengendalian dari pusat komando, EHang 216 bisa terbang dengan kecepatan maksimal 130 kilometer/jam dengan daya jelajah 30 kilometer.

Melihat sejumlah keungulan tersebut, Prestige Aviation pun memantapkan diri untuk memesan 100 unit EHang 216. Pemesanan itu dilakukan untuk memenuhi beragam kebutuhan mulai dari kebutuhan untuk smart city dan kebutuhan kargo dari Black Stone Cargo Airline.

Menurutnya, smart city seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) sengaja disasar oleh Prestige Aviation karena kota tersebut dianggap sangat pas untuk penggunan EHang. “Harapan saya, Prestige Aviation dapat memenuhi kebutuhan transportasi udara Indonesia dan kami siap mendukung smart city di ibu kota negara baru," ujarnya.

Ia pun yakin kendaraan ini bisa jadi taksi terbang dan kurir terbang yang optimal karena EHang telah melalui sejumlah uji terbang di Bali dan di arena IIMS 2022 yang digelar di Jakarta. Dalam flight demo di Bali sendiri, EHAng terbukti bisa terbang setinggi 300 meter mengitari Pulau Bali dengan aman dan lancar.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement