REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 1.000 buku pemupuk Iman telah disebarkan ke 11 kota/kabupaten di Indonesia. Di antaranya Kota Padang, Pandeglang, Jakarta, Sleman, Bandung, Garut, Cirebon, Semarang, Surabaya, Manggarai Barat (NTT), dan Baubau (Sulawesi Tenggara).
Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Rumah Amal Salman dan Majelis Telkomsel Taqwa dalam mendorong minat baca kepada anak. Ide buku ini dirumuskan oleh Amil Rumah Amal, Romi Hardiansyah dan didesain penerima Beasiswa Rumah Amal, Syuraih Hibban.
Menurut Romi Hardiansyah, buku merupakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan wawasan, melembutkan hati, memperbaiki perilaku, dan menjadi sumber inspirasi."Minat baca ini harus dipupuk sejak kecil, terutama dengan bacaan yang bermanfaat," ujar Romi, Senin (11/4/2022).
Namun, kata dia, tidak sedikit keluarga yang tidak dapat memfasilitasi buku – buku bacaan sebagai media pembelajaran bagi anak-anaknya. Bila pun ada, buku yang beredar di umum lebih menampilkan peran ibu kepada anak.
“Buku – buku anak yang ada banyak yang menampilkan tokoh bunda, sehingga terpikir bagaimana sebenarnya peran ayah. Di dalam Alquran ada 14 dialog antara ayah dan anak yang berbicara tentang muatan iman,” papar Romi Hardiansyah yang juga Penulis buku Kecambah.
Romi menjelaskan, ide dasar pembuatan buku Dialog Imam edisi Kecambah ini lebih menekankan pada peran ayah. Selain itu, berbicara tentang dasar keimanan, mengenalkan Allah melalui ciptaan-Nya, merangsang anak berpikir, aktivitas bersama anak yang aplikatif, dan dialog iman yang saintikfik.
Selain penyaluran buku, kata dia, Rumah Amal Salman juga menyediakan ruang diskusi antara para penerima manfaat dan seluruh pihak yang mendukung dengan menggelar acara bedah buku Kecambah pada Selasa (5/4/2022). Kegiatan yang diadakan secara virtual ini menghadirkan tema mengenai Menanamkan Iman Kepada Anak Melalui Dialog Iman.
Acara bedah buku yang dipandu oleh Kirani Anjasmara (Komunitas HEbAT) ini dihadiri pula oleh Direktur Rumah Amal Salman, Muhammad Kamal Muzakki, PAS ITB, dan Motivasistri. Juga para donatur, penerima manfaat dan rekan-rekan media.
Para penerima manfaat begitu antusias. Salah satunya diwakilkan oleh Ustadz Fadli Daud dari Nusa Tenggara Timur. Ia menyampaikan, ia tinggal di daerah pelosok yang minoritas beragama Islam, buku seperti ini sangat berguna untuk dibaca oleh para santri. Para santri menjadikan buku Kecambah sebagai buku bacaan wajib untuk pembelajaran.