REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan di Kashmir, India, penuh kegembiraan dan semarak. Setiap malam selalu ramai dengan adanya pasar malam dan berbagai jenis kuliner. Ini sudah menjadi tradisi yang selalu dilestarikan dan tak mungkin dilepaskan dari bulan Ramadhan.
"Yang tampak hanyalah makanan dan pasar malam yang begitu ramai. Seperti karnaval suci. Setiap tempat festival penuh kilauan. Orang-orang berbondong-bondong ke pasar untuk mendapat makanan favorit dan tradisional mereka," kata Lateef Shahdad, seorang manajer di Mass International kelahiran Srinagar, seperti dikutip dari Muscat Daily, Ahad (10/4/2022).
Semarak Ramadhan dimulai ketika menjelang waktu berbuka puasa. Saat inilah banyak orang yang bergegas ke masjid dan biasanya sekaligus berbuka karena di masjid disuguhi makanan. Pasar malam digelar. Di sudut-sudut jalan dan lingkungan kemudian menjadi riuh dengan berbagai hiruk-pikuknya, tanda semangat Ramadhan di Kashmir.
Makanan tentu selalu menjadi pusat perhatian selama Ramadhan. Memilih menu untuk buka puasa dan sahur selalu menjadi prioritas utama. Keluarga besar Shahdad memutuskan hidangan apa yang bakal disuguhkan. Setiap orang mendapat kesempatan untuk memilih menu favorit mereka. Shahdad sendiri senang berbuka puasa dengan minuman tradisional Rooh Afza yang dicampur dengan biji selasih dengan campuran buah-buahan.
"Saya juga lebih suka makan nasi, baik Pilaf tradisional atau Plov Uzbek (Domba Pilaf) disertai daging kambing Kashmir yang terkenal, Yakhni, mirip dengan Mansaf (hidangan tradisional Arab). Makanan penutup puding buah juga enak dinikmati," ucap Shahdad.