Selasa 12 Apr 2022 07:33 WIB

Jawab Tuntutan Mahasiswa, DPR Tegaskan Lanjutkan Tahapan Pemilu

Dasco menyatakan, tidak pernah ada proses politik penundaan pemilu di DPR.

Rep: Febrianto Adi Saputro, Antara/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melaksanakan demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melaksanakan demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menegaskan DPR akan melanjutkan tahapan pemilu. Pernyataan itu menjawab tuntutan mahasiswa yang menolak penundaan pemilu.

"Jadi enggak ada proses penundaan, proses perpanjangan, sehingga proses politik yang ada itulah yang akan tetap kita jalankan itu tahapan pemilu," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

Dalam orasinya, mahasiswa mengancam akan melakukan aksi serupa jika tuntutan mereka tidak didengarkan. Ia menegaskan, tidak pernah ada proses politik perpanjangan jabatan presiden tiga periode maupun penundaan pemilu.

"Apa yang mau kami tindaklanjuti? Sementara prosesnya sendiri enggak ada, yang ada di sini proses tahapan pemilu yang sedang dijalani, nah itu harus kita kerjakan," ujarnya.

Menurutnya tidak mungkin penundaan pemilu tetap berjalan jika DPR melanjutkan tahapan pemilu. Tidak hanya tahapan, DPR juga akan membahas anggaran pemilu.

"Masalah anggaran itu kan soal timenya, soal memang anggaran keseluruhan daripada mitra mitra pemerintah mitra mitra DPR, nah sehingga itu ada waktunya dan itu pasti akan dibahas apalagi disesuaikan dengan KPU yang baru dilantik," ungkapnya.

"Saya pikir itu bukan alasan yang terlalu krusial karena itu pasti dibahas," imbuhnya. 

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin malam, Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI), Luthfi menyebutkan aksi yang dilakukan kemarin berjalan dengan lancar dan tersampaikan dengan baik. Luthfi mengatakan, bahwa mereka akan terus mengawal semua tuntutan ini sampai tuntas.

Baca juga: Ade Armando Dikeroyok, Ini Kata FISIP UI

Dia menyampaikan, aksi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) ini merupakan lanjutan dari aksi BEM SI pada 28 Maret 2022 lalu, yang intinya menolak wacana penundaan Pemilu atau amandemen Pemilu, Mengkaji Ulang UU IKN dan menjaga stabilitas harga bahan pokok. Aspirasi BEM SI ini diterima langsung oleh Pimpinan DPR RI, Sufmi Dasco, Rahmat Gobel, dan Lodewijk didampingi Kapolri RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Mahasiswa mulai aksi pukul 12.00 WIB dan bubar pada pukul 15.30 WIB. Setelah aspirasi diterima dengan baik, massa dari BEM SI membubarkan diri lalu kemudian mulai muncul keributan dan kerusuhan. Luthfi menyebut, kerusuhan itu bukan terjadi oleh massa BEM SI , tetapi oleh oknum provokator dan penyusup.

 

Sebelumnya, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan, DPR akan melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama KPU dan pemerintah dengan agenda membahas tahapan pelaksanaan Pemilu 2024 pada Selasa (12/4/2022) hari ini. Agenda rapat DPR RI-pemerintah bersama KPU untuk meyakinkan publik terkait pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tetap sesuai jadwal. 

"Selain sesuai jadwal, RDP juga untuk memberi ruang waktu bagi KPU mempersiapkan sebelum masuk tahapan yang dimulai pada 14 Juni 2022," kata Hasyim yang juga kembali terpilih sebagai Anggota KPU periode 2022-2027 melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (10/4/2022).

photo
Publik Tolak Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden - (infografis republika)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement