REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Layanan aplikasi perpesanan terenkripsi WhatsApp menawarkan tingkat privasi yang tinggi dibandingkan dengan aplikasi perpesanan lain. Namun, ribuan pengguna masih melanggar aturan ketat yang telah ditetapkan perusahaan setiap tahun. Ini membuat akun mereka terkena banned atau dibekukan sementara hingga permanen.
Oleh karena itu, pengguna WhatsApp diperingatkan patuh terhadap aturan agar terhindar banned. Ada lima hal yang perlu diperhatikan jika tidak ingin akun dibekukan.
Pertama, tanpa disadari, beberapa pengguna tidak terlalu sering menggunakan WhatsApp atau cukup lama tidak mengirim pesan kepada orang lain. Akun Anda akan dinonaktifkan atau dihapus jika Anda tetap tidak aktif dalam waktu yang lama.
“Kami dapat menonaktifkan atau menghapus akun Anda jika tidak aktif setelah pendaftaran akun atau jika tetap tidak aktif untuk waktu yang lama,” kata WhatsApp, dilansir Dailystar, Selasa (12/4/2022).
Kedua, jika akun Anda mendapat laporan negatif tentang pesan atau perilaku Anda, perusahaan akan segera menindak dengan membekukan akun. Terlebih, WhatsApp akan menerima salinan pesan yang dilaporkan sehingga berhati-hatilah dengan apa yang Anda kirim.
Akun palsu dan spam menjadi masalah utama untuk aplikasi seperti WhatsApp. Menggunakan foto atau nama orang lain mungkin terasa seperti liburan dari kehidupan nyata, tetapi jika Anda ketahuan, nomor Anda akan dibekukan seluruhnya. Ini berarti Anda tidak akan pernah dapat mengakses WhatsApp lagi kecuali Anda mengganti kartu SIM Anda.
Selain itu, perlu diperhatikan Anda tidak menggunakan versi tiruan dari aplikasi. Sejumlah klon WhatsApp pihak ketiga memungkinkan Anda menggunakan layanan perpesanan bersama dengan beberapa fitur unik tambahan, misalnya aplikasi WhatsApp Plus dan GBWhatsApp. Namun, menggunakan ini dengan nomor telepon Anda dapat membuat Anda dihapus dari layanan sepenuhnya.
Terakhir, mengirim pesan massal atau spam merupakan hal yang harus dihindari jika Anda ingin tetap aktif di WhatsApp. Sebab, aplikasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan. Meneruskan meme buruk yang sama ke banyak orang dapat membuat Anda tertangkap oleh AI.