Selasa 12 Apr 2022 13:26 WIB

Sidak ke Pasar Bogor, Wamendag Sebut tak Temukan Kelangkaan Bahan Pokok

Ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat cukup hingga jelang Lebaran

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Pedagang di pasar Bogor, ilustrasi.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pedagang di pasar Bogor, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan di Pasar Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Dari sidak yang dilakukan, ia tidak menemukan kelangkaan bahan pokok bagi warga Kota Bogor.

Jerry mengatakan, dari sidak tersebut ia menyimpulkan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat cukup hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga

“Ketersediaan aman, cukup menjelang lebaran semua peorleh masyarakat dengan baik. Bisa dilihat sendiri tadi stok tidak ada yang langka semua ada. Kami ingin pastikan tetap terjaga,” kata Jerry ketika ditemui Republika.co.id usai sidak, Selasa (12/4/2022).

Ia menjelaskan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan operasi pasar setiap hari. Lantaran pihaknya berkomitmen untuk memastikan harga dan stok terjangkau masyarakat dengan baik.

“Tentunya ini komitmen pemerintah, komitmen kita semua, termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Supaya stok aman dan terkendali,” ujarnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan kenaikan harga bahan pokok pada Ramadhan 1443 Hijirah ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Hal itu pun terjadi pada hampir seluurh bahan pokok.

Meski demikian, Bima Arya melihat stok bahan pokok relatif aman. Kecuali pada minyak goreng curah, ditambah dengan masih ada pedagang yang menjual minyak goreng curah di atas Harga Eceran Tertingfi (HET).

“Tapi menurut Pak Wamen dan teman-teman DPR Komisi VI tadi, kenaikan di Bogor tidak setajam kenaikan di tempat lain. Di Jakarta sekitarnya dan kota-kota lain, bahkan kenaikan itu lebih tinggi. Jadi walaupun ada kenaikan, tetapi di Kota Bogor relatif lebih rendah kenaikannya,” kata Bima Arya.

Ketua Panja Komisi VI DPR RI, M. Sarmuji, yang turut melakukan sidak mengatakan, ada harga bahan pokok yang menjadi perhatiannya yaitu pada tepung terigu. Dalam pantauannya, kenaikan tepung terigu mencapai Rp 2.000 per kilogram.

Menurut Sarmuji, kenaikan itu terjadi lantaran permintaan tepung terigu jelang lebaran meningkat. Namun, pada beberapa bahan pokok seperti cabai dan bawang, justru mengalami penurunan.

“Khusus terigu naiknya signifikan. Permintaan Lebaran pasti naik,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement