Selasa 12 Apr 2022 13:29 WIB

Sidak Pasar Bogor, Wamendag tidak Temukan Kelangkaan Bahan Pokok

Kenaikan harga bahan pokok pada Ramadhan ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga diwawancara usai melakukan sidak ke Pasar Bogor, Selasa (12/4).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga diwawancara usai melakukan sidak ke Pasar Bogor, Selasa (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan di Pasar Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Dari sidak yang dilakukan, dia tidak menemukan kelangkaan bahan pokok bagi warga Kota Bogor.

Dari sidak tersebut, dia menyimpulkan, ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat cukup hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Ketersediaan aman, cukup menjelang lebaran semua peorleh masyarakat dengan baik. Bisa dilihat sendiri tadi stok tidak ada yang langka semua ada. Kami ingin pastikan tetap terjaga,” kata Jerry ketika ditemui Republika usai sidak, Selasa (12/4/2022).

Dia menjelaskan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan operasi pasar setiap hari. Lantaran, pihaknya berkomitmen untuk memastikan harga dan stok terjangkau masyarakat dengan baik.

“Tentunya ini komitmen pemerintah, komitmen kita semua, termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Supaya stok aman dan terkendali,” ujarnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, kenaikan harga bahan pokok pada Ramadhan 1443 Hijirah ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Hal itu pun terjadi pada hampir seluruh bahan pokok.

Meski demikian, Bima Arya melihat, stok bahan pokok relatif aman. Kecuali pada minyak goreng curah, ditambah dengan masih ada pedagang yang menjual minyak goreng curah di atas Harga Eceran Tertingfi (HET).

“Tapi menurut Pak Wamen dan teman-teman DPR Komisi VI tadi, kenaikan di Bogor tidak setajam kenaikan di tempat lain. Di Jakarta sekitarnya dan kota-kota lain, bahkan kenaikan itu lebih tinggi. Jadi walaupun ada kenaikan, tetapi di Kota Bogor relatif lebih rendah kenaikannya,” kata Bima Arya.

Ketua Panja Komisi VI DPR RI M Sarmuji yang turut melakukan sidak mengatakan, ada harga bahan pokok yang menjadi perhatiannya yaitu pada tepung terigu. Dalam pantauannya, kenaikan tepung terigu mencapai Rp 2 ribu per kilogram.

Menurut Sarmuji, kenaikan itu terjadi lantaran permintaan tepung terigu jelang lebaran meningkat. Namun, pada beberapa bahan pokok seperti cabai dan bawang, justru mengalami penurunan.

“Khusus terigu naiknya signifikan. Permintaan lebaran pasti naik,” pungkasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement