Status Darurat Bencana Longsor di Cilacap Diperpanjang

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq

[Ilustrasi] Tim gabungan tanggap bencana membersihkan material tanah longsor yang menutupi badan jalan utama.
[Ilustrasi] Tim gabungan tanggap bencana membersihkan material tanah longsor yang menutupi badan jalan utama. | Foto: Antara/Adeng Bustomi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Status darurat bencana longsor di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis (31/4/2022) akan diperpanjang. Sebanyak 100 warga masih mengungsi pasca longsor yang terjadi sepuluh hari lalu.

"Status darurat selama 14 hari dari tanggal 31 Maret akan diperpanjang karena masih butuh untuk penanganan dampak," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Wijonardi kepada Republika.co.id.

Saat ini jumlah pengungsi mulai berkurang karena sudah banyak warga yang pindah mengungsi ke rumah kerabat mereka. Semula ada 123 pengungsi di SDN 4 Kutabima,  sekarang tinggal 101 orang.

Adapun penanganan dampak longsor berupa penyingkiran material longsoran di jalan dan jalan yang terputus telah 80 persen ditangani. Penanganan rumah terdampak sedang dalam proses pembersihan material dan penyemprotan desinfektan secara terpadu mandiri dan relawan serta petugas dari TNI dan Polri tingkat kecamatan.

Data BPBD Kabupaten Cilacap menyebutkan, bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis (31/3/2022) malam mengakibatkan tiga unit rumah tertimbun material longsoran, dua unit rumah rusak berat, tiga unit rumah rusak ringan, dan 49 unit rumah terancam longsor.

Selain itu, sebuah jembatan putus dan satu titik jalan ikut longsor. Bencana ini juga berdampak terhadap dua hektare lahan sawah dan dua hektare lahan perkebunan.

Menurut Wijonardi, rekonstruksi jembatan ditangani oleh Kementrian PUPR. Hari ini tim ahli dari PVMBG Bandung telah melaksanakan pengkajian kondisi tanah di lokasi TKB Dusun Citulang Desa Kutabima. "Hasilnya akan segera di sampaikan," imbuhnya.

Sementara itu perbaikan jaringan air bersih 1.000 meter sudah berhasil dilakukan pada Ahad (10/4/2022), dan telah mengalir normal ke rumah-rumah warga.

BPBD Cilacap juga mengimbau agar masyarakat umum untuk tidak datang ke lokasi bencana karena masih masa kedaruratan. Menurutnya banyak warga dari luar Kutabima yang datang hanya untuk wisata bencana. "Adalah tidak manusiawi memanfaatkan duka untuk wisata," kritiknya.

Di samping itu, diperkirakan ada potensi longsor susulan karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan prakiraan cuaca yang masih tidak menentu.

"Dimungkinkan terjadi hujan lebat tiba-tiba dan jadi pemicu longsoran susulan. Di samping itu agar tidak mengganggu kerja tim dan empat alat berat," kata Wijonardi.

Sementara itu terkait logistik, saat ini masih cukup untuk dua bulan. Tim kesehatan dari puskesmas juga sedia setiap saat. Untuk itu bagi yang mau membantu, BPBD mengimbau agar membantu dalam bentuk dana untuk perbaikan fisik bangunan dan sarana prasarana lainnya.

Terkait


121 Jiwa Masih Mengungsi Akibat Longsor di Cilacap

Tanah Longsor di Cilacap, 18 Hewan Ternak Hilang, Jalan Desa Lumpuh Total

Warga Tulungagung Gotong-royong Singkirkan Material Longsor

Banjir di Kabupaten Cilacap Berangsur Surut

BMKG: Siklon Charlotte Pengaruhi Cuaca di Bagian Selatan Jateng

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark