DIY Antisipasi Pergerakan Besar Usai Lebaran
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wisatawan memadati kawasan titik nol Yogyakarta, Ahad (27/3/2022). Pekan terakhir sebelum Ramadhan pengunjung memadati kawasan wisata di Yogyakarta. Titik Nol Yogyakarta menjadi yang ramai dikunjungi sebagai tujuan akhir menghabiskan sore di Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengantisipasi pergerakan masyarakat usai Lebaran Idul Fitri 2022 nanti. Diperkirakan akan terjadi pergerakan besar masyarakat yang berwisata usai Lebaran ke DIY.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, pergerakan mudik yang masuk ke DIY menjelang Lebaran diprediksi akan terjadi lonjakan. Namun, usai Lebaran diprediksi pergerakan masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata akan lebih besar.
"Justru yang pariwisata yang mungkin akan banyak (pergerakan) usai Lebaran," kata Made kepada Republika melalui sambungan telepon.
Made menyebut, pihaknya bersama instansi lainnya juga melakukan pengawasan di beberapa titik. Bahkan, lima posko untuk memantau arus mudik dan pergerakan masyarakat usai Lebaran ini juga sudah dibentuk.
"Kita patroli juga ke destinasi karena kalau masih puasa tidak terlalu banyak yang bepergian, banyak peak-nya itu setelah Lebaran, setelah Idul Fitri mereka berwisata," ujar Made.
Satu posko dibentuk di Dinas Perhubungan DIY yang berada di Babarsari, Kabupaten Sleman. Posko ini merupakan posko induk dan sudah dibentuk sejak pekan kemarin.
"Posko kita buka sampai 10 Mei nanti," lanjutnya.
Dua posko juga sudah dibentuk di terminal yakni di Terminal Jombor dan Terminal Wates. Sedangkan, dua posko lainnya dibentuk bersama dengan instansi terkait di daerah perbatasan yakni di Prambanan, Kabupaten Sleman dan di Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
Selain itu, pengecekan di jalur-jalur alternatif yang mungkin dilewati saat masa arus mudik maupun jalur menuju kawasan pariwisata juga dilakukan. Termasuk jalur-jalur yang rawan kecelakaan.
"Nanti kita akan sampaikan juga daerah-daerah tujuan itu apa yang perlu diperhatikan, daerah rawan kecelakaan atau jalannya itu rusak atau mungkin sempit. Termasuk optimalisasi pemanfaatan ADC kita sebagai bagian dari pengaturan lalu lintas, khususnya di jalan-jalan sempit," jelas Made.