Selasa 12 Apr 2022 16:27 WIB

Ini Saran Satgas Penanganan Covid-19 untuk Jamaah Masjid

Saat beribadah pastikan diri dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan ibadah berjamaah pada Ramadhan tahun ini. (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan ibadah berjamaah pada Ramadhan tahun ini. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan ibadah berjamaah pada Ramadhan tahun ini. Yakni tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Sonny mengatakan, ada yang harus diperhatikan misalnya prokes. Sebagai contoh dalam kegiatan Sholat Tarawih, pastikan diri dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19.

Baca Juga

"Karena Covid-19 baru diketahui setelah dites, kalau tidak dites kita tidak tahu dan kalau mengalami gejala Covid-19 sebaiknya tidak melakukan shalat tarawih (berjamaah)," kata Sonny dalam Talkshow bertema 'Jaga Hati, Imun, dan Prokes di Bulan Ramadhan' secara daring yang diselenggarakan Media Center Satgas Penanganan Covid-19 pada Selasa (12/4/2022).

Ia mengatakan, jamaah juga wajib memakai masker dengan baik dan benar. Jadi saat sholat berjamaah tetap wajib menggunakan masker karena tidak tahu jika orang di sebelah sedang terkena Covid-19 atau tidak.

Kemudian pastikan bahwa sirkulasi dan ventilasi udara di masjid bagus, jadi ada perputaran udara. Sebagaimana diketahui sebagian masjid menggunakan AC, di masa pandemi Covid-19 ini harus memastikan ventilasi dan sirkulasi masjidnya baik.  

Sonny menambahkan, jamaah harus membawa alat ibadahnya masing-masing dari rumah. Sebaiknya jamaah berwudhu di rumah.

"Karena salah satu titik lengahnya saat berwudhu di rumah ibadah, orang harus melepas masker, ada yang berbicara dan bernafas, droplet and aerosol keluar jadi lebih berisiko, maka kami menyarankan membawa alat ibadah masing-masing dan berwudhu di rumah," ujarnya.

Sonny mengatakan, jamaah kelompok rentan disarankan beribadah di rumah saja. Kelompok rentan adalah komorbid, lansia dan anak-anak yang belum divaksin. Sebaiknya mereka beribadah di rumah saja.

Ia mengingatkan, jamaah boleh merapatkan shaf shalat tapi perhatikan level PPKM di daerah masing-masing. Ada level PPKM yang membolehkan rumah ibadah disisi 100 persen, ada juga yang hanya boleh disi 50 persen dari kapasitas. Maka sebaiknya shafnya diatur.

Selain itu, Sonny mengingatkan, sebaiknya berbuka puasa bersama perhatikan prokes, pengelola masjid harus memastikan diterapkannya prokes, masjid siapkan masker untuk mereka yang tidak menggunakan masker, ada tempat cuci tangan, hand sanitizer dan lain sebagainya.

"Di masjid sebaiknya ada satgas prokesnya yang memastikan adanya penerapan prokes sesuai aturan, kita sama-sama mendorong agar di tempat ibadah ada petugas prokesnya, itu beberapa hal yang harus diperhatikan supaya ibadahnya jalan dan penularan (Covid-19) tidak jalan," kata Sonny.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement